Jakarta –

Tindakan sederhana dan bertujuan baik, seperti memberi makan hewan liar, dapat melanggar hukum Australia dan mengakibatkan denda yang besar. Hal ini juga dibenarkan secara ilmiah.

Dua negara bagian di Australia menerapkan aturan unik, Australia Selatan dan Australia Barat. Di sana, memberi makan burung lokal seperti merpati, baik dengan sisa makanan atau yang lainnya, dianggap sebagai kejahatan serius.

Pelanggar dapat dikenakan denda hingga A$30.000 (Rs 307 juta) jika sengaja atau sembarangan memelihara merpati dan terbukti menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar. Mereka dapat didenda hingga A$10.000 (Rs 102 juta) meski tidak terbukti bermaksud menimbulkan gangguan.

“Undang-undang ini diberlakukan untuk melindungi masyarakat dari gangguan lokal seperti kawanan burung dan untuk mencegah penyebaran sampah,” kata Avinash Singh dari Astor Legal di Sydney kepada Yahoo News Australia, menurut laporan pada hari Rabu. 2024).

Ia juga mengatakan Parlemen Australia Selatan telah menekankan pentingnya melindungi nilai properti dan hukum merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mencegah perilaku yang dapat berdampak negatif.

Di Australia Barat, meski dendanya tidak setinggi di Australia Selatan, pelanggar masih bisa didenda hingga A$20.000 (R204 juta) jika terbukti bersalah melakukan pelanggaran serupa. Memberi makan burung atau satwa liar tanpa izin resmi juga dianggap sebagai kejahatan.

Pak Singh menjelaskan bahwa bukan hal yang aneh bagi DPRD setempat untuk mengeluarkan denda kepada orang-orang yang memelihara merpati, terutama jika tetangganya mengeluh.

“Seringkali, tetangga akan memotret atau memfilmkan jumlah merpati dan orang-orang yang memberi makan mereka. Ini adalah undang-undang yang paling aneh di Australia dan meskipun hal ini dapat mengganggu orang lain yang lewat atau bersantai, hal ini bukanlah sesuatu yang biasanya dilakukan orang.” akibatnya,” jelasnya.

Di yurisdiksi Australia lainnya, kasus-kasus seperti ini ditangani berdasarkan kebijaksanaan Dinas Taman Nasional dan dinas satwa liar setempat. Namun, dampak memberi makan burung di tempat umum lebih dari sekadar potensi denda dan juga berdampak pada kesehatan burung itu sendiri.

Organisasi penyelamat satwa liar terbesar di Australia, WIRES, mengungkap alasan ilmiah mengapa hewan liar tidak boleh diambil dari manusia. Mereka memperingatkan bahwa memberi makan burung liar dapat menyebabkan sejumlah masalah, termasuk peningkatan agresi dan stres ketika banyak burung mencoba mencari makan bersama, dan peningkatan jumlah perkembangbiakan burung karena ketersediaan makanan.

“Selain itu, hal ini menyebarkan penyakit, membuat burung bergantung pada manusia, dan mengubah keseimbangan spesies di alam, karena peningkatan kelimpahan satu spesies akan menurunkan kelimpahan spesies lainnya,” jelas WIRES.

Merujuk pada kawat, memberi makan merpati diduga menimbulkan perilaku yang terkesan sederhana namun ternyata berdampak serius bagi manusia dan keseimbangan ekosistem. Jadi harap berpikir dua kali sebelum memberi makan burung liar di Australia.

*Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka detikcom. Tonton video “Video: Pernyataan Perdana Menteri Australia setelah melarang anak-anak menggunakan media sosial” (fay/afr)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *