Jakarta –
Penyanyi dandut Jelita Bahar buka-bukaan soal rumor dirinya dimanfaatkan santet. Ia membantah keras rumor tersebut dan menjelaskan bahwa masalahnya sebenarnya adalah kesehatan mentalnya, yakni gangguan kecemasan.
Saat ditemui di Studio Rumpi No Secret, Trans TV, Senin (2/12/2024), Jelita menjelaskan, penyakit tersebut sebenarnya bermula dari infeksi lambung atau GERD yang dibiarkan begitu saja.
“Tidak Tuhan, itu bukan sihir, tapi aku punya gangguan kecemasan. Awalnya karena GERD, awalnya aku cuek, lama-lama aku merasakannya, jadi pikiranku seperti kacau. Awalnya karena kehamilan saya sebenarnya bukan karena sihir,” ujarnya.
Berbicara tentang apa yang dilakukannya untuk mengatasi penyakit tersebut, Jelita mengaku memilih untuk menjaga dirinya sendiri. Dia menjelaskan bahwa dia takut menggunakan narkoba.
“Sekarang saya mencoba mengendalikan diri karena saya takut menggunakan narkoba. Ketika saya sakit, saya tidak mulai menggunakan obat-obatan. Bahkan jika saya pergi ke rumah sakit, saya tidak menggunakan obat-obatan, untuk menghilangkannya. , “katanya. .
Jelita pertama kali didiagnosis depresi pada tahun 2019, namun ternyata penyakit tersebut sudah ada sejak tahun 2017. Di RS, dokter menyarankan saya untuk ke dokter karena kambuh seperti itu, namun saat saya ke rumah sakit. RS saya merasa sudah tenang, makanya,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, Jelita menyadari bahwa pola makan yang tidak sehat menjadi salah satu faktor penyebab penyakit tersebut muncul kembali. “Kekambuhannya pasti, kalau kita tidak bisa menjaga makanan maka akan kambuh lagi,” imbuhnya.
Suami Jelita Bahar pun turut berperan besar dalam kesembuhannya. Karena pria itu memahami daripada menceritakan kepada orang lain yang sering menganggap dirinya melebih-lebihkan.
“Iya tentu ada bantuannya kalau sekarang sudah lebih baik agar tidak terjadi lagi. Tentu saja salah satu dukungan dari suamiku. Karena ketika aku menceritakan sesuatu kepada orang yang tidak mengerti, aku kenal dia.’mereka nanti dibilang bodoh saja, begitulah dia, alhamdulillah dia paham, jadi sedikit demi sedikit dia membuatku merasa lebih baik.
Gejala yang dialami Jelita pasca tertular penyakit tersebut sangat membingungkan. Seperti keterkejutan, ketakutan bahkan pikiran buruk.
“Awalnya aku merasa gemetar ketakutan, kemudian muncul pikiran buruk, seperti ingin pingsan, tapi tidak jadi. Pingsan adalah sesuatu yang sangat aku takuti, seperti aku takut pingsan. Aku tidak akan pingsan.” , tapi kami takut pingsan,” ujarnya.
Meski siap berubah, Jelita siap berubah. “Mau sembuh total. Intinya jaga pola makan dan pikiran, sama seperti waktu tidurmu. Kamu cenderung bolak-balik, seperti tidur subuh, bangun siang, ketika kita perlu makan sarapan dan istirahat dengan perut kosong dalam jangka waktu lama,” tutupnya. Tonton videonya, “Perbedaan Kecemasan pada Quarter-Life Crisis dan Anxiety Disorder” (fbr/tia)