Jakarta –
Wales mengusulkan untuk memperkenalkan pajak turis. Rencana tersebut menuai keuntungan dan kerugian.
Merujuk Express, Jumat (15/11/2024), pajak turis mengikuti kebijakan serupa di negara lain. Yakni besaran nominalnya yang tidak terlalu tinggi dan dibebankan oleh pihak fasilitas akomodasi atau biro perjalanan, terutama bagi wisatawan yang menginap.
Rencana tersebut saat ini sedang dibahas di Parlemen Welsh. Berdasarkan proposal tersebut, dewan lokal akan diberi wewenang untuk memperkenalkan biaya pariwisata untuk mengumpulkan dana.
Dalam pernyataan dari Pemerintah Welsh, disebutkan bahwa RUU tersebut, yang dikenal sebagai ‘RUU Akomodasi Wisatawan (Pendaftaran dan Pengumpulan)’, akan diajukan ke Senat pada 25 November.
Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk menambah pundi-pundi pemerintah daerah guna mendukung keberlanjutan industri pariwisata dalam jangka panjang. Setiap daerah bebas menerapkan pajak turis atau tidak.
Rencana tersebut juga mencakup daftar nasional semua penyedia akomodasi di wilayah tersebut. Proposal ini telah diperkenalkan sejak tahun 2022 dan kemungkinan akan dilaksanakan pada awal tahun 2027.
Namun, rencana tersebut memicu kontroversi karena banyak pemangku kepentingan di industri pariwisata khawatir bahwa pajak akan membuat wisatawan enggan berkunjung.
“Ini adalah langkah terbaru yang dapat merugikan industri pariwisata.” Yang mengejutkan, beberapa ratus orang mungkin menandatangani petisi namun hal ini akan berdampak pada ratusan ribu orang,’ tulis seorang pembaca Wales Online.
“Saya sebagai warga tinggal bersama banyak tetangga. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang baik, baik hati dan suka menolong, namun ada pula yang sangat menyebalkan dan berusaha menyulitkan hidup orang lain,” imbuhnya.
Di sisi lain, Pemimpin Partai Konservatif di Senat, Andrew RT Davies, menentang pajak tersebut dengan alasan akan merugikan lapangan kerja.
“Kami sudah jelas sejak awal bahwa kebijakan ini tidak tepat untuk Wales. Pajak turis akan merugikan lapangan pekerjaan pada saat banyak dunia usaha berada di bawah tekanan. Pajak ini juga akan menambah rumit birokrasi,” kata Andrew.
Berita ini muncul hanya beberapa hari setelah Highlands mengumumkan rencana untuk memperkenalkan pajak turis sebesar 5% yang diperkirakan akan menghasilkan lebih dari £10 juta per tahun.
Anggota dewan kota di wilayah tersebut akan diminta pada pertemuan minggu ini untuk menyetujui konsultasi selama 12 minggu mengenai rencana tersebut. Jika disetujui, pajak tersebut bisa mulai berlaku pada musim gugur 2026.
Jika rencana tersebut disetujui, wilayah dataran tinggi di Edinburgh akan mengikuti jejak Edinburgh sebagai wilayah kedua di Skotlandia yang menerapkan pajak tersebut. Kota Edinburgh sendiri berencana memperkenalkan ‘Tagihan Pengunjung Sementara’ pada tahun 2026. Tonton video “Pernyataan Lengkap Kate Middleton tentang Mengakhiri Pengobatan Kanker” (upd/fem)