Kepulauan Konawe –

Di tengah luasnya wilayah Indonesia, Internet masih menjadi barang mewah bagi banyak daerah terpencil, terutama di daerah perbatasan, terluar, dan tertinggal (3T). Palapa Ring hadir sebagai solusi strategis, membangun jaringan induk serat optik nasional yang menghubungkan kota-kota besar hingga daerah terpencil. Namun kehadiran Palapa Ring tidak hanya sekedar infrastruktur, tapi juga menjadi pemicu lahirnya Internet Service Provider (ISP) lokal mumpuni yang menghadirkan akses Internet hingga ke pelosok. Palapa ring diketahui merupakan proyek besar dengan skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU). Proyek yang dibangun BAKTI Kominfo ini mencakup tiga paket yakni Barat, Tengah, dan Timur. Pada wilayah paket inti, Palapa ring yang dioperasikan PT Len Telekomunikasi Indonesia (PT LTI) menjangkau 57 kota layanan antara lain Kendari, Konawe, dan Bau-Bau. konektivitas bagi masyarakat, terutama di wilayah yang layak secara ekonomi namun dianggap tidak layak secara komersial, Palapa Ring hadir di 57 kota layanan dengan Kendari dan Konawe sebagai salah satu lokasi yang ditunjuk untuk pembangunan proyek Palapa Ring Paket Tengah.” staf dari departemen infrastruktur tulang punggung. BAKTI Komdigi, Hema Baizura baru-baru ini kepada detikcom.

Proyek ini bertujuan tidak hanya untuk membangun jaringan, tetapi juga untuk menstimulasi ekosistem digital di wilayah yang sebelumnya dianggap tidak layak secara komersial. Kehadiran Palapa Ring diharapkan dapat mendorong Internet Service Provider (ISP) lokal untuk hadir dan memberikan layanan Internet di tingkat masyarakat.

“Dengan adanya Palapa Ring diharapkan dapat membuka ekosistem digital. Ekosistem digital ini tidak hanya berdampak pada pendidikan dan kesehatan, namun juga berdampak pada perekonomian akibat tumbuhnya penggunaan internet di masyarakat. Hema menjadi penyebab maraknya ISP lokal ISP lokal seperti PT Bomm Access Technology (BAT) adalah contoh nyata bagaimana Palapa ring menjadi katalisator. Didirikan pada tahun 2018, paket Palapa Ring Tengah mulai digunakan pada tahun 2021 untuk menjangkau daerah terpencil seperti Lakudo, Buton Tengah, dan Bau-Bau.

Staf HRD PT BAT, Handito Canggih Prabowo mengatakan, tantangan yang dihadapi dalam penyediaan internet hingga ke pelosok adalah akses yang dinilai sulit serta titik temu masyarakat yang tersebar di berbagai tempat. Menurutnya, kehadiran Palapa membantu Ring untuk terkoneksi internet di pelosok. daerah dengan lebih efisien “Tantangan terbesar sebenarnya adalah demografi, terutama di daerah terpencil di mana masyarakat tidak berkumpul sekaligus, namun di beberapa titik dan memerlukan investasi yang signifikan.” Ini cukup besar. Jadi dengan adanya LTI sangat membantu artinya telah mengefisienkan biaya-biaya yang akan terjadi di kemudian hari,” kata Handito.

BAT tidak hanya menyediakan jaringan Internet saja. Perusahaan ini juga mengembangkan solusi energi mandiri, seperti penggunaan panel surya untuk wilayah tanpa listrik. Dengan infrastruktur yang disediakan Palapa Ring, BAT bisa fokus membangun jaringan akses dan mendekatkan Internet kepada masyarakat. “Kalau BAT selain menyediakan jaringan Internet, juga membantu daerah-daerah terpencil yang belum teraliri listrik, maka kami dapat menggunakan panel surya, dll untuk membantu daerah 3T,” kata Sebagai katalis pertumbuhan ISP lokal, Palapa Ring juga mendorong usaha kecil dalam kebutuhan komunitas Internet, bahkan di sektor komersial dan komunitas. Saat ini BAT memiliki sekitar 30 pelanggan korporasi, termasuk pemerintah daerah. “Akses Internet ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya di daerah 3T, khususnya yang berada di kepulauan. Tidak ada jaringan seluler. Ada BAT yang hadir untuk menyediakan jaringan. “Internet untuk masyarakat. Di wilayah kami, kami menggunakan Palapa Ring dari Kendari, Watu hingga Sawerigading, Konawe dan Bau-Bau,” tambah Handito. Melalui jaringan Palapa Ring, XL berhasil meningkatkan kapasitas layanan di wilayah seperti Wawonii, Muna, dan Buton yang sebelumnya hanya mengandalkan teknologi microwave berkapasitas terbatas.

“Setelah adanya Palapa ring, alhamdulillah berdampak besar bagi XL. Akhirnya dengan sewa kapasitas yang ada, utilisasinya mencapai 80%,” kata Kepala Kantor Wilayah XL Axiata Sulsel-Sultra. Arifin Menjulang. Selain itu, kehadiran ISP lokal dan operator besar di wilayah yang sebelumnya tidak memiliki infrastruktur Internet mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Akses internet memungkinkan sekolah-sekolah di daerah terpencil untuk melakukan pembelajaran online, klinik kesehatan untuk menawarkan konsultasi jarak jauh, dan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan e-Government. Memperkuat ekosistem digital. Staf Direktorat Telekomunikasi dan Pelayanan Informasi badan usaha BAKTI Komdigi, Aditya Putra. Ditegaskan Widanto, Palapa ring bukan hanya sekedar proyek infrastruktur tapi juga merupakan akselerator industri telekomunikasi yang sedang melaksanakan program bersama asosiasi pelaku usaha di bidang telekomunikasi seperti mengadakan seminar, pameran dimana kita bisa melaksanakan program tersebut. mengumpulkan informasi yang bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan,” kata Aditya.

Palapa Ring merupakan awal dari perjalanan panjang menuju pemerataan akses internet. Aditya menambahkan, utilisasi layanan Palapa Ring saat ini mencapai 51,56%, rata-rata utilisasi ketiga paket tersebut. Dan angka tersebut kemungkinan akan bertambah hingga akhir tahun ini karena masih adanya minat dari berbagai pelanggan dan calon pelanggan yang ada. ingin meminta peningkatan kapasitas Dengan terus meningkatnya pemanfaatan jaringan, semakin terbukanya peluang bagi ISP lokal, ISP lokal dan operator besar, Palapa Ring tidak memiliki jaringan, tetapi tentang menciptakan peluang Orang di kawasan 3T kini memiliki lebih banyak peluang untuk terhubung dengan dunia, membuka jalan bagi transformasi digital yang inklusif, bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyelenggarakan Program Batas Tapal untuk meninjau pembangunan ekonomi, pariwisata, infrastruktur dan pemerataan pemerataan akses internet di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan ekstrim). Nantikan terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com! Simak video “Pertemuan Mas Adi Pahlawan Sein Wawonii” (prf/ega)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *