Jakarta –
Okinawa adalah pulau terbesar di Kepulauan Ryukyu di lepas pantai Jepang antara Laut Cina Timur dan Laut Filipina. Okinawa termasuk dalam salah satu dari lima wilayah di dunia yang dikenal sebagai zona biru. Masyarakat yang tinggal di Zona Biru umumnya memiliki harapan hidup yang lebih panjang dibandingkan dengan negara lain di dunia. Sebagian besar penduduk setempat berusia setidaknya 100 tahun.
Umur panjang yang dinikmati penduduk Okinawa dapat dijelaskan oleh sejumlah faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Namun para ahli meyakini salah satu pengaruh terbesarnya adalah nutrisi.
Masakan Okinawa mengacu pada kebiasaan makan tradisional masyarakat yang tinggal di pulau Okinawa, Jepang. Pola makan dan gaya hidup mereka yang unik dianggap memberi mereka umur terpanjang di dunia.
Makanan tradisional Okinawa rendah kalori dan lemak, namun tinggi karbohidrat. Pola makan ini menekankan pada sayuran dan produk kedelai, dan terkadang pada tingkat lebih rendah, mie, nasi, dan ikan.
Banyak manfaat dari pola makan Okinawa dapat dikaitkan dengan pasokan makanan utuh, padat nutrisi, dan kaya antioksidan. Nutrisi esensial sangat penting untuk berfungsinya tubuh, sementara antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan sel.
Berbeda dengan daerah lain di Jepang, penduduk Okinawa hanya makan sedikit nasi. Sebaliknya, sumber kalori utamanya adalah kentang, diikuti biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran berserat tinggi.
Menurut Healthline, makanan pokok makanan tradisional Okinawa adalah Sayuran: Ubi jalar (oranye dan ungu), rumput laut, rumput laut, rebung, lobak daikon, pare, kubis, wortel, okra Cina, labu, dan jagung Sayuran: Millet, gandum, nasi, dan mie Makanan berbahan kedelai: Tahu, miso, natto, dan edamame Daging dan makanan laut: Terutama ikan putih, makanan laut, dan terkadang daging, semua potongan, termasuk bahan lainnya: teh, rempah-rempah, dan dashi (kuah). Selain itu, teh melati banyak digunakan dalam masakan ini, dan bahan antioksidan seperti kunyit juga umum digunakan. Tonton video “Apakah penderita maag dan diabetes boleh melanjutkan puasa intermiten?” (manis / manis)