Tokyo –
Musim gugur identik dengan daun-daun yang berguguran dan cuaca yang sejuk atau dingin. Saya senang karena musim gugur terasa hangat di Jepang tahun ini.
Channel News Asia melaporkan pada Kamis (5 Desember 2024) bahwa Jepang mencatat musim gugur terpanas sejak pencatatan dimulai 126 tahun lalu.
Badan Meteorologi Jepang mengumumkan di situs webnya pada tanggal 2 (waktu setempat), “Suhu tahun ini 1,97 derajat lebih tinggi dari biasanya, menjadikannya musim gugur terpanas sejak pencatatan dimulai pada tahun 1898.”
Dari bulan September hingga November, suhu di Tokyo 2,4 derajat lebih tinggi dari biasanya, 2,9 derajat lebih tinggi di Nagoya tengah, dan 1,2 derajat lebih tinggi di Sapporo utara.
Perubahan iklim global telah menunda datangnya musim gugur, menyebabkan banyak wisatawan kecewa saat tiba di sana. Daun yang biasanya berwarna merah cerah dan kuning masih tidak menunjukkan perubahan pada saat itu.
Baca juga: Vietnam Ambisi Punya Kereta Kecepatan Tinggi
Perusahaan kereta api di Kyoto, yang terkenal karena menjalankan kereta melalui hutan maple yang diterangi cahaya di malam hari, telah memperpanjang jadwalnya karena dedaunan tidak berubah warna secepat biasanya.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, puncak musim gugur di Tokyo akan terjadi sekitar tanggal 5 Desember, dan di Osaka akan lebih lambat dari biasanya sekitar tanggal 9 Desember.
Jepang mencatat musim panas terpanas tahun ini karena gelombang panas ekstrem yang diyakini para ilmuwan disebabkan oleh perubahan iklim dan mempengaruhi banyak wilayah di dunia.
Tutupan salju Gunung Fuji juga populer. Hujan salju datang terlambat, menjadikannya hujan salju terlama yang pernah tercatat tahun ini. Salju biasanya menumpuk di Gunung Fuji pada awal Oktober.
Para ilmuwan iklim memperkirakan tahun 2024 hampir pasti akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.
Sementara itu, Biro Meteorologi Australia pada Minggu mengatakan musim semi ini tercatat sebagai musim semi terpanas, dengan suhu 2,08 derajat Celsius di atas rata-rata.
Rekor musim semi terpanas di Australia sebelumnya terjadi pada bulan September hingga November di Belahan Bumi Selatan, yang tercatat pada tahun 2020.
Baca juga: Cek BisKita Trans Wibawa Bekasi yang harganya masih gratis.
Baca Juga: Viral Aksi Polisi Thailand Usai Dua Turis Mabuk Gunakan Troli.