Jakarta –
Amlodipine besilate merupakan obat untuk pasien hipertensi yang dapat diberikan sebagai obat tunggal atau bersamaan dengan terapi lain. Pemberian amlodipine diharapkan dapat mengontrol tekanan darah agar tidak terlalu tinggi sehingga membahayakan pasien
Amlodipine mampu menurunkan tekanan darah sehingga sangat diperlukan bagi penderita hipertensi, seperti dijelaskan di situs Drugs.com. Sebagai penghambat saluran kalsium, amlodipine bekerja dengan membatasi penggunaan kalsium oleh tubuh.
Obat ini juga mencegah kalsium memasuki sel jantung dan arteri untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dalam kisaran normal. Selain hipertensi, kondisi atau penyakit yang menggunakan obat amlodipine adalah : Beberapa jenis angina (nyeri dada dan cara penggunaan amlodipine)
Amlodipine harus diminum sesuai resep dokter agar memberikan efek yang lebih baik pada pasien. Beberapa model resep yang umum digunakan yang dikutip dari website rumah sakit swasta adalah: Anak usia 6-17 tahun: dosis awal 2,5 mg sekali sehari, kemudian ditingkatkan menjadi 5 mg sekali setelah 4 minggu Dewasa: dosis awal 5 mg sekali sehari, yang dapat ditingkatkan sebesar 10 mg sekali sehari
Sebelum mengonsumsi amlodipine, Anda harus mewaspadai hal-hal berikut: Amlodipine dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun bagi penderita lambung sensitif, ada baiknya setelah makan hindari mengunyah atau menghancurkan obat ini. Obatnya harus diminum sampai tuntas Jika lupa jadwal minum amlodipine, sebaiknya segera diminum bila jadwalnya masih dekat. Namun jika terlalu lama, abaikan saja efek Amlodipine
Seperti halnya obat lain, amlodipine juga memiliki efek samping yang mungkin terjadi pada orang yang mengonsumsinya. Dikutip dari MedlinePlus, berikut beberapa efek samping amlodipine: Sakit perut.
Efek samping serius lainnya dari amlodipine adalah: Detak jantung cepat, berdebar-debar, atau tidak teratur Nyeri dada yang lebih sering atau lebih parah Pingsan
Amlodipine adalah obat generik yang tersedia dengan harga murah. Meski demikian, obat ini tetap diminum sesuai resep dan anjuran dokter. Jika hipertensi masih menetap atau tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk memeriksakan diri kembali ke dokter. Simak Video “Video: BPOM Kaji Obat Herbal Berbahaya Bagi Liver, Ini Daftarnya” (bai/baris)