Jakarta –
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) bidang transportasi laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla Kemenhub RI) Kementerian Perhubungan RI selenggarakan acara pembukaan Sumber Daya Manusia Pelatihan. Otoritas Kapal dan Pelabuhan.
Dalam sambutan pembukaannya, Direktur Jenderal Perhubungan Kapten Antoni Arif Priadi menyampaikan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya berupa laut, memiliki perairan yang beragam sehingga kegiatan penanganan kapal dan pengelolaan pelabuhan menjadi sangat penting. peran.
“Kegiatan pemanduan kapal dan pengelolaan pelabuhan merupakan dua aspek penting dalam dunia maritim kita. Oleh karena itu, melalui pelatihan pengelolaan kapal dan pelabuhan ini, kita tidak hanya memperkuat ilmu teknis, namun juga meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tantangan di bidang tersebut,” jelas Antony. . , dalam keterangan tertulis, Selasa (15/10/2024).
Antony berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebagai wadah berdiskusi, bertanya dan berbagi pengalaman kepada narasumber dan peserta lainnya.
“Dengan demikian, setelah mengikuti pelatihan ini, seluruh peserta mampu melaksanakan kegiatan pemanduan kapal dan pelabuhan di tempat kerjanya dengan baik dan benar sehingga dapat berkontribusi positif bagi pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi laut Indonesia,” ujarnya. Antonius.
Diketahui sebelumnya bahwa Direktur Jenderal Perhubungan Laut telah memberlakukan kebijakan moratorium/penundaan sementara selama 5 (lima) bulan terhadap pelaksanaan Diklat Pramuka Tingkat II, Pramuka Tingkat I, dan Pramuka Laut Dalam.
Hal ini dilakukan guna memberikan waktu kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mengevaluasi, menyempurnakan dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan terkait guna meningkatkan kualitas pelaksanaan pelatihan pilot kapal.
“Alhamdulillah, penyempurnaan regulasi dan standarisasi penyelenggaraan diklat sudah dilakukan dan kebijakan moratorium kini telah dihapus. Tentunya saya juga berharap regulasi dan standar tersebut dapat dilaksanakan dengan komitmen penuh dari semua pihak terkait. Implementasinya benar-benar terkait dengan satu hal, dan “Pandu mempunyai implikasi serius terhadap penerapan keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia, serta penciptaan standar internasional yang kompetitif secara global untuk melindungi lingkungan laut,” ujarnya. Antonius.
Sekadar informasi, pelatihan yang diluncurkan hari ini terdiri atas pelatihan pemandu tingkat II dan tingkat I yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Transportasi Laut (BP2TL) dan pelatihan pelabuhan Tipe B yang diselenggarakan oleh Politeknik Ilmu Maritim (PIP) Semarang.
Menggunakan pendekatan tatap muka langsung dalam proses belajar mengajar, durasi pelatihan yaitu pelatihan Pandu Tingkat II dari tanggal 14 Oktober 2024 sampai dengan 19 Februari 2025 atau setara dengan 117 hari, pelatihan Pandu Tingkat I dari bulan Oktober sampai dengan tanggal 14 November – Antara 22 November 2024 dan latihan pelabuhan Tipe B 14 Oktober – 22 Oktober Ini akan dimulai pada tahun 2024.
Berdasarkan komposisi peserta pelatihan, pelatihan pemandu tingkat II berjumlah 78 orang, pelatihan pemandu tingkat I sebanyak 34 orang, dan pelatihan pelabuhan tipe B sebanyak 21 orang.
Untuk menjamin mutu pendidikan lulusan, dibentuklah sekelompok instruktur-guru, guru Administrasi Umum Angkutan Laut, serta praktisi akademik dengan pengalaman kerja sebagai bagian dari staf pengajar departemen kapal dan pelabuhan. bidang. Saksikan “Video Menhub tentang 10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Fokus pada Link-Indonesia” (prf/ega)