Jakarta –

Thailand telah mengirimkan hampir 1.000 hewan langka ke Madagaskar. Ini adalah cara Thailand merayakan kemenangan dalam perang melawan perdagangan hewan.

CNN memberitakan, Minggu (8/12/2024), gelombang perjalanan pertama dilakukan pada akhir November tahun lalu. Menurut pejabat Thailand, ini adalah operasi repatriasi terbesar antara kedua negara.

Pada bulan Mei, polisi Thailand menemukan 1.117 hewan, delapan di antaranya mati, selama operasi anti-perdagangan hewan di provinsi Chumphon di Thailand selatan.

Penyu laba-laba, penyu pari, lemur cincin, dan lemur coklat yang ditangkap, semuanya terdaftar sebagai “paling terancam” oleh Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES).

Spesies ini sangat dicari sebagai hewan peliharaan eksotik di Asia, meskipun mereplikasi habitat aslinya sulit dan seringkali mengancam nyawa.

Beberapa hewan yang disita pada bulan Mei mati karena kesehatan yang buruk karena kekurangan makanan dan air saat diselundupkan ke Thailand.

Ada pula yang masih belum mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Pihak berwenang Thailand mengadakan upacara resmi di ibu kota Bangkok untuk menyerahkan hewan-hewan tersebut kepada pejabat Madagaskar.

Tiga penerbangan yang dioperasikan Qatar Airways membawa pulang total 961 hewan hidup.

Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Thailand Charanchai Sri Ong mengatakan repatriasi ini menunjukkan komitmen Thailand dalam memerangi perdagangan ilegal satwa liar dan memprioritaskan kesejahteraan hewan sitaan.

Attapol Charoenchansa, direktur Departemen Taman Nasional, Margasatwa dan Konservasi Tumbuhan, berharap operasi tersebut dapat memberikan efek jera.

“Dengan melakukan operasi seperti ini dan menyiarkannya secara global, ini menunjukkan adanya penangkapan dan pertukaran serta menyadarkan masyarakat di seluruh dunia bahwa memiliki hewan-hewan ini tidaklah benar,” ujarnya.

“Beberapa orang mungkin mengira kalau punya uang, bisa beli dan kumpulkan, tapi kenyataannya tidak demikian,” ujarnya.

Perdagangan ilegal kayu dan satwa liar telah diidentifikasi sebagai ancaman terbesar kedua terhadap kekayaan keanekaragaman hayati Madagaskar, menurut laporan tahun 2023.

Thailand adalah importir satwa liar Madagaskar terbesar di Asia Tenggara, dan kawasan ini memainkan “peran penting” dalam perdagangan dan ekspor kembali beberapa spesies terancam punah di Madagaskar.

Antara tahun 1975 dan 2019, Thailand mengekspor sekitar 35.000 hewan atau produk secara langsung dan tidak langsung dari Madagaskar.

Selain repatriasi satwa langka, berikut 10 artikel populer detikTravel: Saksikan video “Video: UIPM sedang berupaya mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” (bnl/bnl)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *