Jakarta –
Pasar mobil Indonesia terus menarik pemain baru. Berbagai merek mobil, terutama merek China, banyak yang datang ke Indonesia. Hal inilah yang diklaim Toyota sebagai pemimpin pasar mobil Indonesia.
Beberapa merek baru pun tercatat mencoba peruntungan di pasar mobil Indonesia. Kebanyakan dari mereka menjual kendaraan ramah lingkungan.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) melihat munculnya pemain baru di Indonesia sebagai tanda besarnya potensi negara.
Tentu ini merupakan hal yang baik bagi Wakil Presiden TAM. Mereka memperkenalkan kendaraan model baru, tentunya dengan teknologi elektrifikasi sebagian besar, kata Henry Tanoto.
Meski banyak bermunculan merek baru, Toyota yakin mampu mempertahankan posisi kepemimpinan pasarnya. Hal ini terutama terjadi pada sektor kendaraan listrik yang saat ini didominasi oleh kendaraan hybrid.
“Jika berbicara teknologi elektrifikasi, pasar elektrifikasi diperkirakan akan tumbuh pada tahun 2024 hingga November dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu sekitar 65.000, dan tahun ini sekitar 91.000. Melihat komposisi pasar tahun lalu, Henry mengatakan sekitar 6,6%, dan komposisi xEV “tahun ini sekitar 11,3%. Hampir 65% adalah hybrid.”
“Toyota sendiri masih menjadi nomor satu dalam pangsa pasar xEV dengan sekitar 39,9%,” ujarnya.
Toyota akan tetap menjadi raja mobil Indonesia pada tahun 2024. Dalam 11 bulan tahun 2024, Toyota menjual 268.288 kendaraan (penjualan retail, atau dealer ke konsumen). Pangsa pasar Toyota meningkat dari tahun sebelumnya.
“Jadi bulan November pasarnya turun sekitar 11% dari penjualan ritel, menjadi sekitar 806.000 unit. Karena masih bulan Desember, harapannya 890.000 unit, mendekati 900.000 unit. Kalau Toyota, katanya juga, “Pangsa pasarnya saat itu meningkat. Tahun lalu (pangsa pasar Toyota) sekitar 32,4%. tahun ini 33,3%,” ujarnya. kering)