Jakarta –
Menteri Pertanian (Mentan) Andriy Amran Solomon memastikan cuaca ekstrem tidak akan mempengaruhi produksi pangan. Menurut dia, stok beras kini berada di angka 2 juta ton, tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Pihaknya juga ingin mengurangi dampak cuaca buruk terhadap produksi pangan. Ia meyakini cuaca ekstrem tidak akan berdampak signifikan terhadap ketahanan pangan.
“Insyaallah kita akan mengurangi risikonya, tapi itu tidak akan berpengaruh, tidak akan terlalu mempengaruhi ketahanan pangan kita. Stok kita sekitar 2 juta ton, nilai tertinggi dalam lima tahun terakhir,” ujarnya dalam jumpa pers, Kamis (12/11/2024).
Selain itu, produksi beras pada bulan Agustus, Oktober dan November diperkirakan merupakan produksi tertinggi dalam lima tahun terakhir. Padahal, menurut Amran, produksi pangan saat ini menjadi salah satu tantangan El Niño dan La Niña.
Artinya, upaya pompa bersama telah berhasil, ujarnya.
Amran menargetkan peningkatan produksi beras tahun depan menjadi 32 juta ton. Peningkatan juga diharapkan dapat bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat (AD) untuk mencapai swasembada beras.
Berdasarkan janji 32 juta ton, kami berharap bisa terlampaui, tutupnya.
Tonton juga videonya: Kementerian Kehutanan Ungkap 9 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan Biota Akuatik
(gambar / gambar)