Suwa –
Malam itu, David Sandoen disambar petir. Dia dibangunkan oleh panggilan telepon pada jam 11 malam dan diberitahu bahwa putra dan cucunya telah diracuni oleh metanol di Fiji.
David, warga negara Australia, membenarkan dalam wawancara dengan 9News, Selasa (17/21/2024), ada seseorang di ujung telepon yang mengabarkan kabar anak dan cucunya telah ditangkap. Sebelum kecelakaan itu, anak Tanya mengalami infeksi darah.
“Ketika Anda mendapat telepon, ya, pada jam 11 malam, dan putri Anda mengatakan dia dan putrinya diracun dan berada di rumah sakit, itu seperti mimpi buruk,” kata David.
Keponakannya Georgia Sandoe (19) dan putrinya Tanya (49) dibawa ke rumah sakit pada Sabtu malam. Mual dan muntah setelah minum di resor mewah Warwick di Coral Coast.
Tak hanya ibu dan anak Sandoe yang mengalami mual dan muntah, lima tamu lainnya juga menderita. Keduanya memiliki pina colada, koktail yang terbuat dari campuran rum, santan, dan jus buah, biasanya diaduk atau dikocok di atas es. Saat itu, koktailnya diracuni.
Para tamu di resor terkejut. Mereka mengatakan Georgia dan Tanya tampak bersahabat dengan dua turis Australia dan seorang wanita Amerika.
Mereka minum bersama. Namun mereka tiba-tiba jatuh ke tanah. Sebaliknya, ada yang mengeluarkan darah dari telinga.
Korban luka dibawa ke Rumah Sakit Sigatoka dan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Lautoka di sebelah barat pulau.
“Mereka berada di kolam bersama kami saat itu dan mereka semua memesan minuman yang sama, saat itu sekitar jam 1 siang pada hari Sabtu,” kata seorang saksi mata kepada Herald Sun.
“Teman-teman saya mulai kejang-kejang pada pukul 17.00. Kami langsung membawa mereka ke klinik Sigatoka. Semuanya dalam kondisi lemah atau kejang ringan,” imbuhnya.
Kondisinya parah, akhirnya stabil hari ini, kata saksi.
Saksi lain mengatakan korban mulai kejang, gemetar dan gemetar setelah meminum pina colada pada Sabtu sore. Tonton video “Fitur perubahan iklim semakin terlihat, masyarakat pesisir di Fiji khawatir” (bnl/fem)