Jakarta –
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta Presiden terpilih Donald Trump mempertimbangkan kembali rencananya untuk mengenakan tarif pajak tambahan sebesar 25% terhadap Meksiko dan Kanada.
“Saya harap dia mempertimbangkannya kembali. Saya pikir itu adalah hal yang kontraproduktif untuk dilakukan,” kata Biden kepada wartawan, dikutip Reuters, Jumat (29/11/2024).
Biden menjelaskan, Amerika Serikat secara geografis berbatasan dengan kedua negara tersebut, Kanada di utara dan Meksiko di selatan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah di Negeri Paman Sam untuk menjaga hubungan baik dengan kedua negara.
“Kami menghadapi situasi yang tidak biasa di Amerika; kita dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, dan dua aliansi di Meksiko dan Kanada; dan hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah mulai mengganggu hubungan tersebut,” jelasnya.
Sebagai referensi, Trump mengatakan pada Senin (25/11) bahwa ia akan mengenakan tarif pajak tambahan pada Kanada dan Meksiko agar kedua negara berhasil memberantas narkoba dan migran yang melintasi perbatasan antar negaranya.
Menanggapi isu ini, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengancam akan membalas rencana ‘perang tarif dagang’ Trump jika rencana itu diterapkan. Meski dalam hal ini tidak dijelaskan lebih lanjut respons apa yang akan diberikan Meksiko. “Jika ada tarif AS, Meksiko juga akan menaikkan tarif,” kata Sheinbaum seperti dikutip Reuters, Kamis (28/11/2024).
Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard, yang berbicara bersama Sheinbaum, menyerukan kerja sama yang lebih besar dan integrasi regional daripada perang balas dendam atas bea masuk.
Trump juga disebut melanggar perjanjian perdagangan USMCA antara Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat. Ebrard memperingatkan bahwa tarif tersebut akan menyebabkan hilangnya lapangan kerja secara besar-besaran di AS dan menurunkan pertumbuhan.
Hal ini juga akan berdampak buruk pada perusahaan-perusahaan Amerika yang beroperasi di Meksiko dengan melipatgandakan beban pajak mereka. “Dampaknya terhadap industri ini sangat besar,” kata Ebrard.
Dia mengatakan tarif yang diusulkan akan memberikan pukulan keras bagi eksportir di sektor otomotif, seperti Ford, General Motors dan Stellantis. Ebrard mencatat bahwa 88% truk pikap yang dijual di Amerika Serikat dibuat di Meksiko dan akan mengalami kenaikan harga.
Tonton juga video Donald Trump: Senang rasanya bisa menang
(fdl/fdl)