Jakarta —

Digitalisasi menjadi salah satu hal yang diprioritaskan pemerintah saat ini sebagai upaya untuk menyelesaikan tantangan birokrasi, termasuk membangun sumber daya manusia yang lebih baik melalui layanan ibu dan anak.

Plt Kepala Badan Administrasi Nasional (LAN) Plt Muhameds Taufik mengatakan, digitalisasi pengelolaan suspensi yang fokus pada layanan ibu dan anak dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan perolehan data sehingga dapat diambil keputusan dan kebijakan. membuat lebih baik.

Selain itu, tentunya digitalisasi akan meningkatkan akses dan penyebaran informasi terkait kesehatan ibu dan anak dapat dilakukan lebih luas dan cepat.

Ia juga mengingatkan bahwa teknologi hanyalah alat untuk mencapai kesuksesan, namun yang tidak kalah pentingnya adalah pemimpin birokrasi yang memiliki pola pikir kolaboratif dan kemampuan berpikir secara holistik dan customer-centric, dan jika kedua hal tersebut dapat dipadukan dengan baik maka akan terjadi transformasi digital. . birokrasi akan segera menjadi kenyataan.

“Lokakarya ini menjadi sarana berbagi pengalaman dan praktik terbaik antara Indonesia dan Jepang untuk memperkuat digitalisasi layanan publik, khususnya dalam mendukung kesehatan ibu dan anak serta mengatasi masalah pembangunan pertumbuhan,” ujarnya, Rabu (30). /10/2024).

LAN Tri Widodo, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara, menjelaskan, mengatasi keterbelakangan dan meningkatkan kesehatan masyarakat memerlukan pendekatan transversal, kerja sama pemerintah, serta penguatan kapasitas perangkat guna meningkatkan literasi digital masyarakat.

“Lokakarya ini akan mengembangkan sejumlah alternatif rekomendasi yang dapat kita jajaki bersama, seperti meningkatkan koordinasi antar lembaga, memanfaatkan big data secara efektif dalam kebijakan mutu, dan memperkuat kerja sama antar berbagai pihak untuk berbagi pengetahuan dan teknologi agar memberikan dampak nyata di masyarakat. ” katanya. . ditambahkan. katanya

Tagashira Shinji, wakil direktur Biro Urusan Internasional Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, saat itu mengatakan pertukaran pengetahuan ini dilakukan untuk menjawab berbagai tantangan pemerintahan lokal yang dihadapi kedua negara selama ini. , ini juga sebagai upaya mempererat hubungan. dan mempromosikan pertukaran pengetahuan antara Jepang dan Indonesia.

“Ada beberapa kebijakan penting di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo seperti pengembangan sistem kantin sekolah yang berkaitan dengan isu yang akan disampaikan hari ini, sehingga isu seperti kesehatan ibu dan anak menjadi isu penting bagi kedua belah pihak. tidak hanya sekedar transfer ilmu dan best practice dari Jepang ke Indonesia, tapi juga menimba ilmu di Indonesia untuk diterapkan di Jepang,” tutupnya.

Hoshin Daisuke, Menteri Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, menyampaikan bahwa Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan yaitu negara maritim yang dikelilingi laut dan kaya akan sumber daya alam, dan kami terus mendorong pertukaran pengetahuan dan pengalaman di berbagai bidang, seperti seperti industri ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan kebudayaan.

“Semoga lokakarya ini dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masing-masing pemerintah daerah dan menjadi peluang yang menciptakan pertukaran informasi yang berkelanjutan di masa depan untuk membangun landasan administrasi yang kuat baik di Jepang maupun Indonesia,” ujarnya. .

Pada kesempatan ini, pembicara datang dari pemerintah daerah Indonesia dan Jepang. Nakahara Naoko, Direktur Divisi Dukungan Pengasuhan Anak Kota Kitakyushu yang memaparkan kegiatan kesehatan ibu dan anak berdasarkan buku kesehatan ibu dan anak, serta inisiatif transformasi digital/DX di Kota Kitakyushu. Kemudian Yuko Tanaka, direktur Departemen Kesejahteraan Anak Kota Hirakata, memaparkan “Masa Depan Pangan dan Anak-anak: Pentingnya Kantin Anak di Kota Hirakata, Prefektur Osaka” (kil/kil)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *