Ubud –

Hutan monyet di Ubud telah hancur akibat cuaca ekstrem, dengan pohon burung beo tumbang dan dua wisatawan tewas. Insiden ini diberitakan secara luas di media asing.

Sky News Australia menggambarkan kecelakaan itu sebagai momen yang mengerikan. Media tersebut menyertakan gambar CCTV yang beredar di jejaring sosial. “Momen mengerikan turis meninggal di Bali” tertulis di headline media.

Outlet media Inggris Daily Mail yang mengangkat judul ‘Momen Mengerikan Dua Turis yang Meninggal Akibat Pohon Tumbang di Hutan Monyet’ mengamini hal tersebut. Daily Mail memberitakan, wajar jika pohon beringin dan krasek tumbang akibat angin kencang pada Selasa (10/12) sore.

Bahkan setelah pohon tumbang, wisatawan masih mendengar suara dahan patah. Hal ini menyebabkan mereka lari mencari keselamatan.

Wayan Lillir, direktur jenderal Monkey Forest, mengatakan kepada polisi bahwa ‘tiba-tiba terjadi angin kencang dan hujan lebat.

Tak lama kemudian saya mendengar suara pohon tumbang.

Saat itu banyak wisatawan yang datang dan melihat hal tersebut, para wisatawan tersebut berlarian untuk menyelamatkan diri, namun banyak juga wisatawan yang tertimpa pohon.”

Dikatakannya, pohon-pohon yang ditebang dalam kondisi sehat, dilakukan pemantauan dan restorasi secara berkala terhadap pohon-pohon tersebut.

Akibat kejadian tersebut, dua wisatawan asal Perancis dan Korea Selatan tewas. Kapolsek Ubud Kompol Gusti Nyoman Sudarsana mengatakan, seluruh korban tewas dan luka dibawa ke RS Kenak Medica di Ubud. Satu lagi korban asal Korea Selatan mengalami luka dan dirawat di RS Monkey Forest Ubud.

Adapun identitas kedua wisatawan yang meninggal di Monkey Forest Ubud adalah sebagai berikut:

1. Nama: Justine Christine yang Lucu (Almarhum).

Asal: Perancis Usia: 32 tahun.

2. Nama: Kim Hyeon (almarhum).

Tempat lahir: Korea Selatan Usia: 42 tahun.

3. Nama: Lee Sunny (Cedera) : Korea Selatan Usia: 43 tahun.

Monkey Forest Ubud tidak hanya menjadi rumah bagi sekitar 1.200 ekor monyet ekor panjang. Kawasan ini merupakan cagar alam dan kompleks pura di Patangdegal Ubud. Jika dilihat dari situs resmi Monkey Forest, terdapat 115 jenis pohon berbeda yang diidentifikasi oleh Universitas Udayana.

Beberapa dari pohon ini dianggap suci dan digunakan dalam berbagai latihan spiritual masyarakat Bali. Contohnya adalah majekan yang hanya digunakan untuk membangun candi, atau perkin yang daunnya digunakan dalam upacara kremasi.

Yang terpenting, Bandak Phule adalah kayu yang membangkitkan semangat hutan dan digunakan untuk membuat topeng yang ampuh. Topeng ini hanya digunakan di dalam kuil dan tidak ada pohon yang ditebang untuk membuatnya. Hari baik telah dipilih dan pendeta meminta izin kepada roh pohon untuk menebang sebagian kecil pohon tersebut. Jadi jiwa ada di dalam topeng. Saksikan video “VIDEO: 2 turis asing tewas tertimpa pohon tumbang di hutan monyet Ubud” (bnl/wsw).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *