Jakarta –

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan sebanyak 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Sebanyak 53,8% memilih menggunakan mobil pribadi.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan angka tersebut merupakan hasil kajian kemungkinan perilaku masyarakat yang dilakukan pada 23 hingga 30 Oktober 2024.

Dudy dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komite V DPR RI, Senayan, Jakarta, mengatakan: “Hasil pemeriksaan sebagai berikut. Probabilitas aksi masyarakat sipil pada Natal 2024-2025 sebesar 39,3% atau sekitar 110,67 juta orang. 12 April 2024).

Dudy menggambarkan tindakannya secara detail. 19,84% atau 55,86 juta lalu lintas provinsi, 19,46% atau 54,81 juta lalu lintas provinsi.

Setelah itu, sebanyak 45,63% wisatawan pulang kampung dengan alasan berlibur ke destinasi wisata, disusul liburan pulang kampung sebanyak 32,36%, merayakan Natal dan Tet. 19,96% di tanah air, dan bekerja atau bekerja sebanyak 2%.

Selain itu, dari sisi penggunaan mobil, Dudy menjelaskan sebanyak 59,52 juta masyarakat atau 53,78% akan memilih menggunakan mobil pribadi.

Sementara perkiraan penggunaan angkutan umum berdasarkan data yang sudah diperbaiki adalah sebagai berikut: Bus 6,54 juta, kereta api 3,44 juta, pesawat 4,14 juta, kapal 3,40 juta, dan kapal 2,38 juta,” ujarnya.

Selain itu, dari sisi penggunaan stasiun, Kementerian Perhubungan memperkirakan pengunjung akan mencapai 2,5 juta orang. 5 stasiun teratas adalah Stasiun Kalideres, Stasiun Pulogebang, Stasiun Purabaya, Stasiun Rajabasa, dan Stasiun Induk Bekasi.

Sedangkan stasiun kedatangannya adalah Stasiun Giwangan, Stasiun Leuwipanjang, Stasiun Kampung Rambutan, Stasiun Amplas, dan Stasiun Daya, ujarnya.

Diperkirakan 1,6 juta penumpang akan melewati simpang tersebut, dengan penyeberangan pertama di Merak, Selamat, Bakauheni, Kolaka dan Tanjung Api-api. Sedangkan titik penyeberangannya adalah Bakauheni, Teluk Adang, Merak, Bajo dan Muntok.

Dudy melanjutkan, ada 5 stasiun yang diprediksi paling ramai dengan penumpang 6,8 orang, antara lain Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Bekasi, Stasiun Bandung, Stasiun Gubeng. Sedangkan stasiunnya adalah Stasiun Lempuyangan, Stasiun Tugu, Stasiun Tawang, Stasiun Bandung, dan Stasiun Pasar Senen.

Lalu ada lima pelabuhan keberangkatan terpadat dengan perkiraan pengguna 1,3 juta, antara lain Makassar New Port, Ende, Bau Bau, Tanjung Perak, dan Falabisahaya. Sedangkan pelabuhan Tanjung Perak, Makassar New Port, Gorontalo, Balikpapan dan Ambon.

Selain itu, terdapat lima bandara tersibuk dengan perkiraan 8,2 juta pengguna, antara lain Bandara Soekarno Hatta, Sultan Hasanuddin, Juanda, Kualanamu, dan Sepinggan. Sedangkan bandara kedatangan terpopuler adalah Bandara Soekarno Hatta, I Gusti Ngurah Rai, Kualanamu dan Bandara Internasional Yogyakarta.

Selain itu, terkait pemilihan jalur nasional bagi pengendara, Dudy mengatakan, secara umum Tol Trans Jawa mendominasi pangsa 6,67 juta pengendara, Tol Trans Sumatera 5,31 juta, dan Jalan Cipularang 2,22 juta.

“Jalur nasional pengguna sepeda motor, jalur Pantura atau Pantura Jawa mendominasi sebesar 34,81% dan jalur Jawa Tengah sebesar 29,11%,” kata Dudy.

Selain itu, dari hasil survei Nataru 2024-2025, terdapat kemungkinan adanya imigrasi di 10 wilayah besar Indonesia. Mayoritas perjalanan ke Pulau Jawa berasal dari wilayah asal sebesar 56,38% atau 62,4 juta orang dan wilayah tujuan sebesar 59,89% atau 66,8 juta orang. (shc/rd)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *