Jakarta –
Kementerian Investasi dan Transisi / BKPM berencana mencapai total investasi sebesar Rp 11.394-13.528 triliun selama lima tahun mulai tahun 2025 hingga 2029. Hal tersebut diungkapkan Direktur Perencanaan Kementerian Investasi dan Transisi/BKPM Ratih Sambar. Purbasari Kaniya pada acara Economic Outlook 2025.
Kementerian Investasi menargetkan pada tahun 2025 hingga 2029 mencapai investasi masa depan dari Rp 11,394 triliun menjadi Rp 13,528 triliun, ujarnya, Selasa (12/10/2024) di Hotel Raffles, Jakarta Selatan.
Ia berharap tujuan tersebut dapat tercapai mengingat perkembangan penanaman modal dalam negeri sangat menjanjikan, khususnya di sektor energi baru terbarukan (EBT).
“Saat ini potensi energi baru terbarukan sebesar 3.687 gigawatt, namun yang dimanfaatkan baru 13,1 gigawatt. Kita harapkan industri pengilangan khususnya potensi US$618 miliar, nikel, ketahanan pangan, semikonduktor, silikon dioksida, tembaga, bahan baku bauksit dan emas,” jelasnya.
Secara lebih rinci, pasar digital Indonesia akan bernilai US$210-360 miliar pada tahun 2030, dengan potensi investasi pada ekonomi digital dan pusat data di antara bidang-bidang prioritas lainnya. Berikutnya adalah industri manufaktur yang memiliki potensi ekspor sebagai rantai pasok global. , industri farmasi, lalu KEK Kesehatan Sanur Bali.
Selanjutnya, proyek Ibukota Kepulauan (IKN) juga masuk dalam peluang memperoleh potensi investasi dari PLTS untuk pengembangan investasi, sektor pendidikan dan kebutuhan ekspor di Kepulauan Riau dengan potensi nilai realisasi sebesar Rp785 triliun.
Tonton juga video Prabowo Kembalikan ‘Cinderamata’ Senilai Rp 294 Ribu dari Mereka yang Berkunjung ke 5 Negara: Melebihi Target
(ini/gambar)