Jakarta —
Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mencontohkan permasalahan menurunnya daya beli masyarakat yang secara langsung dapat berdampak pada omzet UMKM.
Menurut Maman, salah satu penyebab utama menurunnya daya beli masyarakat saat ini adalah meningkatnya aktivitas perjudian online. Sebaliknya, perjudian online mengakibatkan hilangnya uang yang dapat digunakan untuk berbelanja guna meningkatkan perputaran ekonomi.
“Menurunnya daya beli masyarakat selalu menjadi kambing hitam pemerintah, seolah-olah tim ekonomi kita tidak kompeten. Enggak, harus saya sampaikan, masalahnya bukan lagi di tim ekonomi, yang jadi masalah adalah perjudian online,” ujarnya kepada pusat bisnis tersebut. acara di Universitas Trisakti, Kamis (28 November 2024).
Ia tak menyembunyikan, berdasarkan temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sekitar 960 triliun uang masyarakat hilang setiap tahunnya karena perjudian online.
“BPKP menemukan dalam satu tahun, uang kita yang masuk ke judi online adalah 960 triliun per tahun. Kita baru menerima cicilan bulanan dari orang tua desa, kita kirim kurang lebih Rp 2 juta, kita kirim Rp 3 juta, 1 juta dipakai untuk judi online, jelas Maman.
“Gajinya Rp 10 juta, Rp 4-5 juta dipakai untuk judi online. Baru saja mendapat pinjaman bank KUR dari bank BRI dari bank Mandiri yang digunakan untuk judi online,” ujarnya lagi.
Ia mengatakan jika uang tersebut dibelanjakan untuk konsumsi, maka dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi akan sangat signifikan.
Bayangkan dalam satu tahun ada 960 triliun rubel yang dialihkan begitu saja ke judi online, tapi kalau 960 triliun itu kita keluarkan ke bawah maka perekonomian akan mulai,” tegasnya. .
Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data PPATK, peredaran uang terkait perjudian online mencapai Rp 327 triliun pada tahun 2023. Sedangkan pada kuartal I 2024 omzetnya mencapai Rp 110 triliun.
Yang lebih memprihatinkan, 197.540 anak berusia 11 hingga 19 tahun terlibat perjudian online dengan nilai transaksi Rp 293,4 miliar. Kondisi ini disebut-sebut dapat menurunkan daya beli masyarakat karena banyak dana yang hilang akibat perjudian online.
Saksikan juga videonya: Wakil Menteri Kominfo mengatakan Judol tidak akan menghambat investasi digital di Indonesia
(fdl/fdl)