Jakarta –
Setelah 20 tahun beroperasi sejak tahun 2002 “PT Jio Deepa Energy” (Persero). Akhirnya dividen bisa dibayarkan kepada pemerintah. Dividen pertama dibayarkan pada tahun 2022.
“Mulai tahun 2022 kami sudah bisa membagikan dividen kepada pemerintah setelah 20 tahun beroperasi, dimana rasio pembayaran dividen kami sekitar 10 persen,” kata Direktur Utama Jio Depa Energy Yudistian Yunis saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPR XI RI. Komisi pada Selasa (19/11/2024)
Jio Deepa Energy saat ini merupakan salah satu Special Mission Vehicles (SMV) BUMN di bawah Kementerian Keuangan yang bergerak secara eksklusif di sektor panas bumi. Komposisi sahamnya meliputi 94,5% Kementerian Keuangan dan sisanya 5,5% – PT PLN (Persero).
Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2024, pendapatan Jio Deepa Energy mencapai Rp 1,13 triliun dengan margin EBITDA sekitar 58% atau Rp 655 miliar. Tercatat laba bersih 224 miliar. Rp
148 miliar sebagai bagian pemerintah dalam penyaluran. Rp 22,4 miliar dan dividen dibayarkan. Rp
Alhamdulillah kami mendapat AAA dari Fitch dengan hasil keuangan ini, kata Yudistian.
Saat ini Jio Deepa Energy mengoperasikan pembangkit berkapasitas 120 megawatt (MW), meliputi 55 MW di Diang, 10 MW di Dieng, dan 55 MW di Patuha.
“Saat ini kami sedang merancang dan membangun proyek Dieng Unit Dua dan Patuha Unit Dua,” tambahnya.
Simak Juga Videonya: Pelan tapi pasti, IHSG menghijaukan pasar saham
(akd/akd)