Jakarta –
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, hubungan baik Indonesia dan Jepang harus semakin diperkuat, khususnya di sektor pertanian. Ia mendesak Jepang untuk berinvestasi di Indonesia dan memperkuat kerja sama di bidang pertanian, termasuk perdagangan, pendidikan, dan teknologi pertanian.
Sudaryono atau akrab disapa Mas Dar menyoroti potensi Indonesia sebagai negara tropis dalam produksi berbagai produk pertanian. Ia berharap ada transfer teknologi dari Jepang sehingga produk hortikultura Indonesia bisa memenuhi standar mutu internasional.
“Jepang dan Indonesia sudah mempunyai hubungan yang baik sejak lama. Dan tentunya kita ingin memperluas lebih jauh lagi di bidang pertanian, baik itu ekspor-impor, transfer teknologi, pendidikan dan sejenisnya. Saya kira kalau Anda sebagai Wakil Menteri Jepang merespons positif, “Saya juga akan merespons positif,” kata Sudaryono dalam keterangan tertulis, Rabu (16 Oktober 2024).
Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Yochi Watanabe, Selasa (15/10) di Tokyo.
Selain itu, Sudaryono mengatakan fokus utama Presiden Indonesia yang baru terpilih, Prabowo Subianto, adalah ketahanan pangan. Ia menekankan bahwa mencapai ketahanan pangan memerlukan pendekatan modern melalui mekanisasi, peningkatan sumber daya manusia, dan penerapan teknologi maju.
Sudaryono menjelaskan, salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional adalah melalui program pembukaan lahan sawah baru seluas 3 juta hektar. Rencana ini akan dilaksanakan dengan menggunakan lahan yang ada tanpa deforestasi.
“Proyek ini sudah dimulai dan kami ingin tegaskan bahwa pembuatan sawah tidak akan melibatkan penggundulan hutan. Kami akan memanfaatkan lahan yang ada, termasuk lahan rawa, dengan sistem irigasi yang baik,” kata Sudaryono, lulusan Pertahanan Nasional. . Akademi Jepang.
Di sisi lain, Sudaryono menyampaikan keinginan untuk meningkatkan kerja sama dengan Jepang, khususnya di bidang pertanian. Ia berharap banyak petani Indonesia yang bisa mengikuti pelatihan di Jepang dan mengadopsi teknologi pertanian terkini dari negara tersebut.
“Kami ingin Jepang ikut dalam proyek pencetakan padi ini,” imbuhnya.
Selain itu, Sudaryono juga menyampaikan program makanan sekolah bergizi yang direncanakan dimulai pada tahun 2025 akan menjangkau sekitar 83 juta siswa. Menurutnya, presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, berencana memberikan makanan bergizi gratis, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging, Indonesia membuka peluang bagi swasta untuk mengimpor sapi hidup.
Dia mengungkapkan, terdapat 46 perusahaan dalam dan luar negeri yang berkomitmen mendatangkan 1,3 juta ekor sapi.
“Pemerintah akan memberikan dukungan perizinan dan penyiapan 1 juta hektar lahan untuk peternakan. Kami juga berharap Jepang ikut dalam program ini,” imbuhnya.
Sebagai informasi, dalam kunjungan kerjanya ke Jepang, Sudaryono untuk pertama kalinya mengikuti diskusi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Tokyo bertajuk Prioritas Pembangunan Pedesaan pada Pemerintahan Prabowo-Gibran. Selain itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono juga turut serta dalam dialog mengenai kebijakan dan inisiatif sektor pertanian, serta kerja sama internasional dengan perwakilan Bank Indonesia (BI) di Tokyo, Jepang.
Dalam kesempatan tersebut, Sudaryono menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) pertanian modern. Tak hanya itu, Sudaryono juga mendorong peningkatan ekspor produk pertanian nasional ke pasar Jepang.
Tonton videonya: Modernisasi pertanian Tiongkok menggunakan satelit
(jerawat/saya)