Jakarta –
PT Pelita Air Service akan mengoperasikan 18 pesawat pada tahun 2025. Tahun ini, Pelita Air menargetkan mengakuisisi enam pesawat dari 12 pesawat saat ini.
Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan tambahan unit pesawat tersebut diberi merek Airbus. Dari total enam unit tambahan tersebut, kata Dandy, dua di antaranya merupakan pesawat berbadan lebar dengan kapasitas penumpang lebih besar.
“Jadi belum rencana pasti, tapi menunggu datang, masih ada enam lagi. Jadi tahun 2025 kita operasikan 18 pesawat. Jadi kita terus tambah pesawat juga, dan itu yang kita cari. untuk dua unit berbadan lebar yang merupakan pesawat besar,” kata Dandy kepada wartawan usai bertemu Menteri BUMN Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis. (2/1/2025).
Dandy menilai perlunya penambahan lebih banyak pesawat berbadan lebar. Kehadiran pesawat tersebut juga untuk mendukung kesiapan maskapai PT Garuda Indonesia dalam menyelenggarakan ibadah haji dan umrah tahun ini.
Nanti kita bisa dukung Garuda saat haji dan umrah juga. Kita semua (merek) Airbus di Pelita, tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menghimbau pemangku kepentingan penerbangan untuk mengingat keselamatan penerbangan dan persiapan menjelang Idul Fitri. Dalam laga kali ini, Erick menyebut ada tiga hal yang penting.
Yang pertama menyangkut keselamatan dalam industri penerbangan. Selain itu, baru-baru ini terjadi kecelakaan pesawat yang mengakibatkan kerusakan parah. Dalam hal ini, dia meminta pihak maskapai mewaspadai tingkat kewaspadaan petugas agar tidak terjadi kelelahan saat menjalankan tugasnya.
Kami kemudian melakukan peninjauan baru terhadap sejumlah bandara yang dinilai masih perlu perbaikan dari sisi keselamatan. “Nah, tentunya sudah kami lalui untuk mengetahui kondisi pesawat-pesawat milik masing-masing maskapai, jadi kami pantau betul,” kata Erick.
Kedua, mengenai persiapan Idul Fitri yang akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang. Erick meminta pengelola bandara dan maskapai segera melakukan persiapan. Pasalnya, ia meyakini jumlah penumpang akan meningkat hingga 5 kali lipat saat libur Lebaran dibandingkan hari biasa.
Terakhir, Erick mengatakan pemangku kepentingan bandara antara lain maskapai, Airnav, Imigrasi, Bea Cukai, dan KAI harus memiliki roadmap untuk 6 bulan ke depan.
“Demi kenyamanan, keselamatan dan hal-hal yang bisa dilakukan secara sinergis lebih efisien. Keretanya nanti 50 menit menjadi 35 menit. Atau kemarin yang dilakukan terkait pemotongan biaya pembangunan hampir Rp 14 triliun menjadi Rp 1 triliun untuk bangkit kembali, namun penumpang tetap bisa nyaman,” ujarnya.
Tonton videonya: Garuda menyiapkan fasilitas tambahan bagi jemaah haji lanjut usia
(tahunan/tahunan)