Jakarta –

Program Makan Gratis Bergizi (MBG) yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan dilaksanakan pada 6 Januari 2025. Rencananya, program tersebut akan diluncurkan di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.

“Kita bersyukur, tidak menunggu hari ke 100 atau hari ke 78 Pak Prabowo menjadi presiden barulah program MBG dimulai. Hal ini merupakan tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia, pertama kalinya Indonesia menerapkan program penggantian biaya gizi di tahun 2018. tingkat nasional bagi anak-anak, anak sekolah, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan Hassan Nasbi melalui keterangan tertulis, Senin (1/6/2025).

Ia membeberkan data Badan Gizi Nasional (BGN) bahwa 190 Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG siap beroperasi. Masakan ini tersebar di 26 provinsi mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, D.K.I. Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Untuk Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Setiap dapur MBG dikelola oleh seorang pengelola SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Pangan Nasional (BGN). Pengelola SPPG bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pemantauan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran penyampaian makanan.

Selain memastikan nutrisi yang tepat di setiap bagian MBG, SPPG juga bertugas memantau secara ketat standar kebersihan, pengelolaan makanan, dan pengolahan limbah di setiap dapur MBG. BGN berkomitmen untuk mengurangi limbah.

Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan saji dirancang dari bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan kembali. Seperti yang dikatakan Presiden Prabowo, pemerintah berupaya memastikan kelancaran operasional. Program MBG tidak mengambil hari libur, termasuk Sabtu dan Minggu peluncurannya. Program ini bertepatan dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar di sebagian besar sekolah pada Senin (1 Juni).

Target 937 dapur MBG diharapkan dapat tercapai pada akhir Januari 2025 dengan pelaksanaan bertahap sesuai kesiapan daerah masing-masing. Antusiasme masyarakat terhadap program ini diklaim sangat besar.

“Saat ini terdapat 140 UKM yang terlibat dalam rantai pasok program MBG dan diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah. Ribuan UKM, koperasi, dan BUMD lainnya telah terdaftar dan sedang menjalani proses penilaian,” kata Hassan.

Pemerintah memastikan tidak ada biaya dalam proses pendaftaran mitra kerja. Informasi lengkap mengenai kerjasama dan persyaratan pendaftaran dapat diperoleh melalui sistem pendaftaran terpadu di website resmi bgn.go.id.

Selama bulan Januari dan Maret 2025, diharapkan program MBG dapat menjangkau hingga 3 juta pengguna yang meliputi anak-anak, santri, PAUD, TK, pelajar SD, SMA, serta ibu hamil dan menyusui. Jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.

Angka tersebut secara bertahap akan meningkat hingga target 82,9 juta pengguna tercapai pada tahun 2029, ujarnya.

Program MBG didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp71 miliar dari APBN tahun 2025. Ini merupakan program pertama dalam Rapid Best Results Program (PHTC) yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran. (bantuan/rd)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *