Jakarta –
Baru-baru ini, epidemi metapneumovirus (hMPV) di Tiongkok muncul di dunia. Virus ini merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan peningkatan penyakit pernafasan di Tiongkok dan rentan menyerang anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang tertular.
Namun, penting untuk diingat bahwa hMPV merupakan penyakit musiman yang meningkat pesat setiap musim dingin, seperti yang terjadi di Tiongkok.
Virus ini memiliki gejala yang mirip dengan flu, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Kebanyakan orang yang terinfeksi akan sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
Meski umumnya tidak berbahaya, namun kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi medis tertentu tetap perlu diperingatkan.
Diane Davison, seorang wanita asal Amerika Serikat, berbagi cerita bagaimana dirinya tertular hMPV pada tahun 2023. Penyakit ini membuatnya tidak bisa berbicara karena penyakit kumpulan yang dideritanya.
Pada usia 59 tahun, Diane pertama kali mencurigai dirinya mengidap COVID-19 karena batuk kronisnya. Setelah enam kali tes COVID-19 menunjukkan hasil negatif, Diane yang memiliki daya tahan tubuh lemah menyadari ada yang tidak beres dengan tubuhnya.
“Saya tidak dapat berbicara lebih dari beberapa patah kata. Saya akan terbatuk-batuk hingga hampir muntah,” lapor Mirror.
Setelah tes lebih lanjut dan tes hidung dan tenggorokan, dokter menemukan bahwa Diane terinfeksi hMPV.
Seperti penyakit pernapasan lainnya, hMPV memiliki gejala mulai dari ringan hingga fatal, terutama mengancam mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Setelah dirawat kurang lebih sebulan, kondisinya membaik. Diane juga mendesak orang lain untuk tidak menganggap remeh tertular virus ini saat masih remaja. Pasalnya, bagi kelompok rentan seperti Diane, virus ini bisa menyebabkan beberapa kasus serius.
Saksikan video “Respon Menkes terhadap HMPV: Bukan Penyakit Baru” (suc/kna)