Jakarta –

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan, apalagi Malaysia baru-baru ini melaporkan kasus human metapneumovirus (hMPV) yang diyakini menyebar di China. Sebelumnya dilaporkan bahwa Malaysia akan memiliki 327 kasus hMPV pada tahun 2024.

Menteri Kesehatan Budi mengatakan, pencegahan infeksi hMPV bisa dilakukan seperti halnya pencegahan COVID-19. Hal terpenting yang harus diperhatikan masyarakat adalah mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak jika sakit atau bersentuhan dengan orang sakit.

“Semua orang masuk angin, kalau imun kita bagus, imun kita yang mengendalikan. Jadi yang nomor satu adalah tidur yang cukup, makan yang cukup, olahraga,” kata Menteri Kesehatan Budi saat ditemui media di Selatan. Jakarta, Senin (1 Juni 2025).

“Mereka mungkin batuk agar tidak menulari orang lain, atau jika ada tetangga yang batuk,” katanya.

Menteri Kesehatan Budi membantah infeksi hMPV bisa berakibat fatal. Ia mengatakan hMPV sudah ada sejak lama dan tubuh cenderung beradaptasi dengan virus.

Berbeda dengan wabah COVID-19 beberapa tahun lalu yang tergolong baru dan mewabah serta memakan banyak korban jiwa. Sebagai informasi lebih lanjut, hMPV pertama kali ditemukan pada tahun 2001.

“Soal hMPV, tubuh kita sudah tahu bagaimana bereaksinya selama bertahun-tahun. HMPV ditemukan pada tahun 2001 dan sudah beredar di seluruh dunia sejak tahun 2001. Sampai saat ini belum terjadi apa-apa,” kata Menteri Kesehatan Budi.

“Itu tidak benar (hMPV penyakit mematikan). Apakah ada di Indonesia? hMPV sudah lama ada di Indonesia, kalau dilihat sekarang ada. Mungkin ada teman di depan (jurnalis), kalau Anda lihat, ada yang tertular,” tegasnya.

BERIKUTNYA: Apa itu hMPV?

(avk/kna)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *