Jakarta –
Anggaran pertama Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp3,621 triliun pada tahun depan. Hal itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 62 Tahun 2024 tentang APBN 2025. Undang-undang ini ditulis pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Kebijakan tersebut masih diteken Jokowi pada 17 Oktober 2024, 3 hari sebelum pergantian pemerintahan.
Anggaran belanja pemerintah tahun anggaran 2025 diperkirakan sebesar Rp3.621.313.743.500.000 yang terdiri atas anggaran belanja pemerintah dan anggaran TKD, tulis Pasal 7 beleid tersebut, dikutip Rabu (23/10/2024).
Khusus APBN sebesar Rp 2.701.441.624.917.000. Besaran apropriasi tersebut digunakan untuk belanja pemerintah menurut operasional, belanja pemerintah menurut lembaga, dan belanja pemerintah menurut program.
Lampiran UU 62 Tahun 2024 menguraikan anggaran total 87 lembaga pemerintah, termasuk kementerian. Namun sistem kepartaian di kementerian tetap berada di kementerian di bawah pemerintahan Indonesia maju yang dipimpin oleh Presiden Jokowi
Sementara itu, Prabowo Subianto sendiri mengumumkan kabinet Merah Putih yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan menteri senior Indonesia. Peraturan yang sama menyebutkan bahwa daftar anggaran masih bisa diubah oleh pemerintah.
Keterangan mengenai rencana belanja pemerintah menurut organisasi, peranan dan rencana sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan perundang-undangan sesuai dengan laporan keuangan, dan apabila terdapat perubahan. untuk itu ditetapkan dengan peraturan presiden,” bunyi Pasal 8 ayat 5.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal peluang perubahan anggaran pada APBN 2025. Sejauh ini, Airlangga menyebut Prabowo dan jajaran pemerintahan Merah Putih belum ada rencana membahas APBN Perubahan (APBN-). P).
“Belum, belum,” singkatnya saat dikonfirmasi usai menghadiri rapat kabinet pertama di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Saat ditanya mengenai target defisit yang bisa berubah, Airlangga hanya menjawab seadanya. “Kita lihat saja nanti,” katanya singkat.
Simak Videonya: Prabowo Minta Para Menteri Kurangi Seminar dan Perjalanan ke Luar Negeri
(p/jam)