Jakarta –
Chairman Toyota, Akio Toyoda menanggapi kesepakatan antara Honda, Nissan, dan Mitsubishi. Apa kata orang-orang yang memimpin raksasa mobil Jepang ini?
Saat ini Honda dan Nissan sudah berkomitmen merger, sedangkan Mitsubishi akan memutuskan merger pada akhir Januari 2025.
Penggabungan ketiga pabrikan besar Jepang ini akan menjadikan mereka pembuat mobil terbesar ketiga di dunia, di belakang Toyota dan Volkswagen.
Usaha patungan ini muncul karena persaingan industri otomotif global telah berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Aliansi ini diharapkan dapat bersaing dengan para pesaingnya dalam pengembangan kendaraan listrik, hibrida, dan teknologi ramah lingkungan lainnya. Hasil merger kedua perusahaan raksasa ini sudah terlihat mulai tahun 2030 dan seterusnya.
Dengan menganalisis data yang dikumpulkan Marklines di lima negara kawasan ASEAN dan India, posisi perusahaan akan diperkuat.
Di Indonesia misalnya, merger tersebut disebut-sebut akan menempatkan Honda dan Nissan di posisi kedua di belakang Toyota. Saat ini Toyota menjadi merek terpopuler di pasar mobil Indonesia. Selain Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina juga diprediksi menempati peringkat kedua industri gabungan tersebut.
Di Thailand dan Filipina, kombinasi Nissan dan Honda diperkirakan berada di bawah Toyota. Saat ini di Vietnam, perusahaan gabungan tersebut akan berada di bawah naungan Hyundai-Kia. Namun lain ceritanya di Bollywood, India. Kalaupun sepakat, Honda dan Nissan tidak akan mampu menembus lima besar. Honda dan Nissan akan tetap berada di bawah Suzuki, Hyundai-Kia dan Tata.
Kehadiran Mitsubishi dalam merger ini sangat penting bagi perseroan. Oleh karena itu, Mitsubishi memiliki pangsa pasar yang sangat penting di Filipina dan Vietnam.
Hubungan antar ras tidak normal. Toyota juga telah melakukan hal ini, misalnya berkolaborasi dengan Subaru pada GR86/BRZ dan bZ4x atau Solterra EV. Kemudian menawarkan powertrain hybrid RAV4 dari Mazda, atau Supra berbasis BMW ZR. Bahkan di Indonesia banyak terdapat mobil kembaran Toyota dan Daihatsu.
Lebih lanjut, Toyota rupanya merasa semakin ketatnya persaingan dengan Nissan-Honda hanya akan meningkatkan performanya.
“Bagi saya, ini sangat menarik, karena saya berharap [melihat] bagaimana mereka bisa bekerja sama dan bagaimana mereka bisa menciptakan produk yang kompetitif,” kata Toyoda seperti dikutip The Drive.
“Jika ada hal-hal menarik dan kompetitif yang muncul [dari pertemuan ini], saya pikir itu adalah hal yang baik untuk bersaing tidak hanya di Jepang tetapi di seluruh dunia,” tambahnya. Tonton video “Toyota ingin membuat lebih banyak roket: investasi Rp 716 miliar di Interstellar Tech” (riar/dry)