Jakarta –

Di era yang semakin digital saat ini, berbagai layanan pelanggan semakin mudah diakses melalui telepon, email, atau media sosial. Sayangnya kemajuan teknologi ini justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

Melalui aksinya, beberapa oknum yang mengaku sebagai customer service memberikan bantuan kepada pengguna layanan tertentu untuk menyelesaikan permasalahan, salah satunya layanan dompet digital. Namun mereka punya motif tersembunyi, yakni mengambil data pribadi dan informasi rahasia.

Korban yang tidak waspada bisa terjerumus ke dalam modus penipuan ini. Karena itu, akun tersebut dikosongkan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri penipuan layanan pelanggan agar tidak menjadi korban Jebakan Badman. Tidak ada apa-apa?

Saya tidak menelepon dari nomor resmi

Penipu sering kali menggunakan nomor telepon yang mirip dengan layanan pelanggan resmi atau nomor pusat panggilan organisasi. Namun nomor tersebut palsu karena biasanya diawali dengan angka seperti 021, +621 atau tanda plus (+) sebelum nomor telepon.

Selain panggilan telepon, akun CS palsu juga kerap menghubungi calon korban melalui WhatsApp dengan nomor tidak sah. Jika Anda menerima panggilan dari nomor yang mencurigakan, waspada dan berhati-hati.

Nadanya terkesan dipaksakan

Demi menekan calon korbannya, para penipu kerap kali panik dengan dalih CS palsu. Misalnya mengatakan ada masalah pada akun Anda. Jika Anda berada dalam situasi ini, penting untuk tetap tenang. Jangan membuat keputusan tergesa-gesa. Sebaiknya identifikasi ulang peneleponnya.

Minta data pribadi

Meminta data pribadi adalah salah satu cara yang sering dilakukan penipu. CS palsu meminta berbagai informasi penting seperti kode kata sandi satu kali (OTP) atau PIN, yang menjadi dasar pemblokiran akun pengguna atau akun.

Faktanya, CS resmi dari lembaga keuangan tidak akan meminta Anda memasukkan data pribadi saat membantu menyelesaikan pengaduan. Melihat maraknya penipuan yang mengatasnamakan CS, aplikasi DANA Digital Wallet menghimbau penggunanya untuk tidak membagikan akun atau data penting akun kepada siapapun.

Selain itu, DANA memastikan seluruh keluhan dan pengaduan pengguna hanya ditangani melalui aplikasi DIANA di DANA, email help@dana.id dan DANA Call Center 1500 445. CS DANA tidak lagi memproses keluhan melalui WhatsApp.

Selain itu, DANA juga membagikan tips #AwasBadmanTraps kepada penggunanya, antara lain:

Monitor

Untuk menghindari modus CS palsu, penting untuk memantau atau memverifikasi langsung keaslian akun atau link yang menghubungi Anda dan mengaku dari DANA. Jika CS yang mencurigakan meminta data pribadi seperti PIN, kode OTP dll, jangan pernah memberikannya. Sebab, sesungguhnya DANA CS tidak akan pernah meminta data pribadi tersebut.

Konfirmasi

Setelah melakukan pemantauan, Anda dapat mengkonfirmasi kembali dugaan akun/nomor/tautan palsu melalui fitur keamanan Perlindungan DANA yang tersedia di aplikasi DANA. Dengan begitu, Anda bisa lebih yakin apakah orang yang menghubungi Anda benar-benar CS DANA asli atau bukan.

Laporan

Jika masih menemukan aktivitas mencurigakan, laporkan melalui fitur Number Claim di halaman Perlindungan DANA. Selanjutnya Anda akan terhubung langsung dengan layanan Komdigi. Dengan cara ini, Anda tidak hanya membantu diri Anda sendiri untuk menghindari penipuan online, tetapi juga pengguna DANA lainnya.

Ini adalah cara sederhana untuk menghindari jebakan penjahat berkedok CS palsu yang akan merugikan Anda. Jangan lupa akses informasi melalui platform resmi DANA Indonesia di https://dana.id, serta jejaring sosial resmi DANA Facebook, Twitter dan Instagram @dana.id serta manfaatkan layanan DIANA. Aplikasi DANA atau email help@dana .id untuk menghindari cara-cara berpesta yang tidak bertanggung jawab. Simak video “Cominfo terima 572 ribu pengaduan penipuan online periode 2017-2024” (prf/ega)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *