Denpasar –
Bali tetap mewaspadai penyebaran wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) dari Tiongkok. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali I Nyoman Gede Anom meminta pengamanan di pintu masuk Bali untuk mengantisipasi warga negara China (WN) yang datang dalam keadaan demam.
Ia mengatakan sejauh ini belum ada kasus virus HMPV yang masuk ke Bali, namun mengingat Pulau Dewata dibuka untuk pariwisata, maka perlu fokus mengantisipasi kunjungan negara terkait di masa mendatang.
“Flu sepertinya cepat menular, hanya saja belum ada yang sampai ke China, tapi kita belum tahu karena kita terbuka untuk pariwisata, kita lanjutkan prosedur karena belum ada vaksinnya,” kata Nyoman. Dikutip Gede, Antara, Jumat (10/1/2025).
Saat ini Bali bisa memanfaatkan kehadiran thermal scanner untuk mencatat suhu tubuh penumpang yang masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai dan mencegah penyebarannya.
“Deteksi demamnya pasti kita cari di sana (bandara). Kalau ada yang datang dari China, misalnya kalau demam pasti kita pikirkan ke arah sana (virus HMPV), cepat kita arahkan. Kontrol, kalau sekarang ada kelompok di China pasti kita periksa, ujarnya.
Dinas Kesehatan Bali mengatakan hal ini juga diterapkan pada saat wabah demam monyet baru-baru ini terjadi, dan warga Afrika mendapat perhatian khusus di bandara.
“Jadi fokusnya ini (virus HMPV) ada di China, tapi yang jelas virus ini tidak mematikan, WHO belum menetapkannya sebagai penyakit global,” ujarnya.
Ada pula koordinasi antara pemerintah daerah dengan Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK). Jika terdeteksi virus HMPV, pemerintah daerah akan merujuk pasien tersebut ke RS Prof Ngoerah.
Anom meminta masyarakat tidak perlu panik, namun tetap menjaga kesehatan diri dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, mengonsumsi makanan bergizi, serta menggunakan masker untuk mengatasi flu dan batuk. Lihat “Video: Gejala HMPV disebut mirip flu” (lima/lima)