Jakarta –
PT PGN Tbk, subholding Gas Pertamina, mendukung keberlanjutan pemerintah dengan menanam padi Biosalin di pesisir utara Semarang, khususnya di Kela. Mangunharja, Kec. Tugu, Kota Semarang. Dalam kegiatan tersebut, PGN bekerja sama dengan BRIN dan Pemerintah Kota Semarang.
Program ini juga merupakan bagian dari penelitian Smart Agriculture Biosaline 1 dan 2 yang dilaksanakan secara kolaboratif antara Pemerintah Kota Semarang dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2024 di Kelompok Pertanian Sumber Rejeki, Desa Mangunharja, Kecamatan Tugu.
Beras bioselin merupakan varietas benih padi toleran garam tinggi. Budidaya padi dilakukan di lahan pantai seluas 20 hektar, yang bisa dikembangkan hingga 100 hektar. Sedangkan lahan menganggur seluas 20 hektare. BRIN juga bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mempercepat penyiapan lahan.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam ketahanan pangan. BRIN bersama PGN dan Pemkot Semarang mengapresiasi langkah pemanfaatan lahan pesisir untuk budidaya padi bio-garam. “Program bio-saline ini merupakan bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan dan terdapat lahan serupa seluas 400 hektar yang dapat ditanami varietas bio-saline. Program ini juga mendukung Program Emas 2045,” kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunariyanti Rahaju.
Ruang lingkup bantuan CSR PGN berupa pengembangan produksi beras Biosaline akan dilaksanakan mulai Desember 2024. Dukungan hingga April 2025, meliputi bantuan pascapanen dan perawatan benih, serta bantuan benih dan pupuk, berlanjut hingga Desember 2025.
Kondisi lahan di pesisir utara Jawa sangat keras dan kurang subur; Air laut semakin mengikis daratan pesisir dan mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Biosaline merupakan tanaman yang cocok untuk merevitalisasi lahan pesisir. Upaya tersebut juga bertujuan untuk menghijaukan wilayah pesisir utara Semarang.
“BRIN bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung program pemerintah melalui penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Kami berharap hasil penelitian kami dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat, seperti yang kami lakukan saat ini bersama Pemerintah Kota Semarang dan PGN. Penanaman padi bioasi diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan Kota Semarang,” tambah Nugroho Adi Sasongko, Kepala Pusat Penelitian SPBPDH BRIN.
“Langkah PGN menanam Biosaline merupakan bagian dari komitmen PGN untuk memberikan manfaat sosial dan lingkungan kepada masyarakat sekitar. Pemanfaatan lahan tidur ini juga merupakan bagian dari dukungan PGN untuk menjaga ketahanan pangan dalam Program Ketahanan Pangan Presiden RI,” ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Siddhartha yang turut hadir pada penanaman Biosalin di Semarang.
Harry melanjutkan, pertanian biosaline juga menjadi solusi untuk mengatasi salinitas tanah di Kota Semarang, khususnya di wilayah Tuga. FYI, salinitas adalah tingkat keasinan suatu air. Pada tahun 2021, terjadi gagal panen di lahan seluas 50 hektar di Kecamatan Tugu akibat masuknya air laut ke sawah. Pasca kejadian, sawah yang terkena dampak terbengkalai dan tidak bisa ditanami.
Budidaya biosaline diharapkan dapat berkembang dengan sukses dan menghasilkan tanaman berkualitas yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Budidaya Biosaline juga diharapkan dapat memberikan lapangan kerja bagi para pekerja pertanian.
PGN terus berupaya memastikan kegiatan CSR PGN memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tidak hanya menghadirkan gas bumi sebagai solusi energi ramah lingkungan, namun kehadiran PGN dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan positif. (fdl/fdl)