Jakarta –
Pemberitaan kemarin menyebutkan hukuman mati bagi masyarakat yang merayakan Natal di suatu negara. Kesaksian para penyintas kecelakaan Jeju Air pun turut menjadi sorotan.
Dengan berbagai pembatasan yang melekat pada hari raya umat Kristiani ini, banyak warga Korea Utara yang sama sekali tidak mengenal Natal. Ketidaktahuan Natal dialami Kang Jimin, seorang pembelot Korea Utara.
Ji Hyun Park, orang pertama yang melarikan diri dari Korea Utara pada tahun 1998, belum pernah mendengar tentang Natal sampai dia tiba di Inggris dan mengira Boxing Day adalah acara olahraga.
Anehnya, pohon Natal yang dihias dengan lampu dan lampu dapat ditemukan di Pyongyang dan ada di sana sepanjang tahun untuk dipajang. Warga Korea Utara mungkin belum mengetahui konotasi pohon tersebut dengan perayaan hari raya umat Kristiani ini.
Pembelot Korea Utara lainnya, Timothy Cho, mengatakan tidak menutup kemungkinan ada masyarakat yang merayakan Natal di Korea Utara, termasuk warga yang diam-diam beragama Kristen. Namun hal ini juga dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
“Biaya yang harus mereka bayar jika ditangkap (merayakan Natal) sangat tinggi. Hukuman minimalnya adalah dikirim ke kamp penjara dan dipaksa melakukan kerja paksa, atau bahkan dieksekusi di tempat,” kata Cho, dikutip dari Antara. Le Soleil. Berikut 10 berita teratas detikTravel kemarin: Saksikan video “Video: Trauma dan Kesedihan Warga Korea Selatan Pasca Tragedi Pesawat Jeju” (msl/msl)