Jakarta —

Layanan Trans Metro Devata (TMD) berpotensi bangkit kembali. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali memberi sinyal subsidi anggaran operasional, sedangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan mengambil alih satu koridor layanan TMD mulai Juli 2025.

Sinyal positif dari Kementerian Perhubungan diberikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali Ni Luh Putu Ari Pertami Djelantik alias Niluh Djelantik. Harapan tersebut diungkapkan saat audiensi dengan PT Satria Trans Jaia selaku operator TMD.

Mbok sudah bicara dengan Wamenpar (Wamenpar Ni Luh Pushpa). Prinsipnya sudah disetujui Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun Kemenhub perlu melihat suratnya, kata Ni Luh. . Djelantik usai public dengan PT Satria Trans di Jaia Kuta, Kabupaten, Sabtu (1/04/2025).

Niluh menjelaskan, Pemprov Bali telah mengirimkan surat permohonan kepada Kementerian Perhubungan untuk kelanjutan kontrak pengoperasian TMD. Namun, surat tersebut rupanya tidak sampai ke Kementerian Perhubungan.

Ia kemudian berinisiatif meminta salinan surat tersebut kepada Pemprov Bali dan mengirimkannya kembali ke Kementerian Perhubungan. Ia berharap salinan surat tersebut akan tiba dan dapat disetujui secara resmi oleh pemerintah.

Surat itu sudah kedua kalinya diserahkan Mbok kepada Wamenpar. Makanya kita berjuang secara paralel. Harapan kita Trans Metro Devata tetap bisa melayani masyarakat, kata Niluh Jelantik.

Selain itu, Dinas Perhubungan Bali dan PT Satria Trans Jaia akan mendatangi Kementerian Perhubungan pada Senin (1 Juni) untuk meminta tanggapan atas surat tuntutan tersebut.

Pemprov Bali juga berencana mengambil alih satu koridor layanan TMD. Inisiatif ini tertuang dalam surat bernomor B.00.500.11/61255/setda tertanggal 31 Desember 2024 dan ditandatangani oleh Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

Surat dukungan pembiayaan Program Angkutan Umum Kota dengan Skema Pembelian Jasa (BTS) telah dikirimkan ke Kementerian Perhubungan. Pemprov Bali mengindikasikan telah mengintegrasikan layanan TMD dengan Trans Sarbagit.

Opsi pendanaan Pemprov Bali untuk Koridor 2B akan dimulai pada Juli 2025 dan bertahap pada tahun berikutnya, tulis Mahendra kepada Kementerian Perhubungan, Senin (1/6/2025), seperti dilansir detikBali. .

Selain rencana tersebut, Pemerintah Provinsi Bali mengumumkan telah membayangkan layanan pemerintah daerah di wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Giannar dan Tabanan). Pemerintah Provinsi Bali juga telah membentuk badan layanan umum daerah untuk menyediakan pendanaan bagi layanan angkutan umum.

Berdasarkan hal tersebut, kami berharap pelayanan angkutan perkotaan skema Bui The Service di koridor lain wilayah kota Sarbagita tetap didanai oleh pemerintah pusat, kata Mahendra.

Mahendra berpendapat, pemerintah pusat harus terus mendanai TMD untuk mendorong mobilitas masyarakat dan mendukung pariwisata di Bali. Selain itu, ia meyakini keberadaan TMD dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di sekitar Sarbagita.

“Selama ini BTS Metro Transit (TMD) menjadi satu-satunya harapan pemerintah untuk bisa menegakkan aturan lalu lintas tanpa mengganggu lalu lintas secara umum,” ujarnya.

Niluh Jelantik juga menilai penghentian layanan bus TMD akan berdampak negatif, termasuk terhadap industri pariwisata di Bali. Ia juga mengingatkan Pemprov Bali untuk terus mengembangkan sarana dan prasarana pendukung jika TMD tetap beroperasi.

Mbok sudah berbicara dengan Wakil Menteri Pariwisata (Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Pushpa). Itu disetujui secara prinsip oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), ujarnya.

Mulai tahun 2020, bus TMD disubsidi APBN melalui Kementerian Perhubungan. Saat ini seluruh karyawan PT Satria Trans Jaya, termasuk para pengemudi, masih dalam kondisi cacat, belum dipecat. Semua karyawan tetap menerima gaji. Saksikan “Video: Nasib Sopir Bus Trans Metro Devat Usai Macet” (fem/fem)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *