Jakarta –
Untuk memperkuat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Tanah Air, Kementerian BUMN menyediakan Tbk Rumah BUMN melalui PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Salah satu contoh nyata keberhasilan program tersebut adalah Rumah BUMN BRI Pekalongan yang telah mendampingi lebih dari 1.000 LSM di daerah tersebut. Meski batik menjadi ikon utama, namun Pekalongan membuktikan dengan dukungan yang tepat membuka peluang besar bagi produk lain seperti tenun, kerajinan tangan, dan produk kuliner daerah.
“Kami mendampingi pelaku usaha kecil dan menengah dari tahap awal hingga bisa masuk kelas melalui berbagai pelatihan dan program,” jelas Novyanti, Fasilitator Rumah BUMN BRI Pekalongan, Senin (30/12/2024).
MCC sendiri merupakan penopang perekonomian nasional dan memberikan kontribusi yang signifikan. UMKM merupakan 99% dari total unit usaha, menyumbang 60,51% terhadap produk domestik bruto (PDB), dan menyerap hampir 97% angkatan kerja.
Sebagai upaya penguatan peran UMKM, Rumah BUMN bertujuan menjadi hub kolaboratif pemberdayaan UMKM melalui pelatihan, fasilitasi usaha, dan akses pasar yang lebih luas. Rumah BUMN berupaya menjembatani UMKM dengan peluang lokal dan global, memberdayakan mereka untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Novi mengatakan, setiap bulannya Rumah BUMN BRI mengadakan hingga 20 pelatihan bagi LSL di Pekalongan dengan berbagai topik seperti pemasaran digital, legitimasi usaha, manajemen operasional, laporan keuangan, pengemasan, fotografi produk, dan public speaking. Tujuan dari bantuan tersebut adalah untuk membantu para pelaku UMKM tidak hanya untuk bertahan tetapi juga untuk tetap berkembang di tengah persaingan pasar yang kompetitif.
Selain meningkatkan keterampilan UMKM, Rumah BUMN Pekalongan juga berperan aktif dalam memfasilitasi keikutsertaan UMKM dalam berbagai pameran dan acara business match.
“Di penghujung tahun ini, diumumkan 15 UMKM Pekalongan yang akan mengikuti Expo (RT) UMKM BRI, sebuah ajang strategis, wadah bagi para pelaku usaha untuk memperkenalkan dan memperluas peluang pasar bagi produk-produk unggulannya, calon pembeli potensial,” Novy dikatakan.
Peran aktif Rumah BUMN BRI dalam mendukung UMKM sejalan dengan misi perusahaan untuk memberdayakan pelaku usaha melalui program pelatihan dan pendampingan. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan, Rumah BUMN tidak hanya menjadi tempat bertemunya namun juga menjadi pusat pengembangan potensi dan kemampuan para pelaku UMKM.
“Keberadaan Rumah BUMN sangat efektif dalam memberdayakan pengusaha UMKM, dan program ini sejalan dengan upaya gradasi usaha kecil menengah di Indonesia,” kata Supari.
BRI, salah satu BUMN yang aktif mendukung program tersebut, dikabarkan telah mendirikan 54 Rumah BUMN di berbagai daerah. Padahal, sejak awal berdirinya, Rumah BUMN yang dikelola BRI telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari jumlah usaha kecil menengah atau jumlah kegiatannya.
Hingga September 2024, sudah lebih dari 457.000 LSM yang terdaftar di RUM BUMN binaan BRI dengan total 14.000 pelatihan.
Dengan demikian, kehadiran Rumah BUMN BRI memberikan dampak nyata dalam mendukung UKM lokal. Mulai dari peningkatan kualitas produk hingga memasuki pasar yang lebih luas, program ini menekankan perannya sebagai katalis bagi UKM untuk menjadi pemain kompetitif di pasar global. (ACD/ACD)