Jakarta –

Belgia melalui Badan Keamanan Pangan telah memperingatkan warganya untuk tidak mengubah pohon Natal menjadi makanan.

Menurut UPI, Sabtu (11/11/2025), hal itu terjadi setelah Kota Ghent di Belgia mengeluarkan rekomendasi cara mendaur ulang pohon pinus yang dijadikan pohon Natal, salah satunya dengan memasaknya.

“Di Skandinavia, mereka sudah melakukan hal ini sejak lama: mereka memetik jarum (daun) dari dahan, mencelupkannya sebentar ke dalam air mendidih, menuangkannya ke dalam saringan dan mengeringkannya di atas kain bersih. kata situs web Ghent.

“Setelah jarumnya kering, Anda bisa membuat mentega cemara yang lezat untuk roti atau roti panggang,” lanjut situs web tersebut.

Badan Keamanan Pangan Belgia (FASFC) menanggapinya dengan memperingatkan warga bahwa pohon Natal tidak dimaksudkan untuk dijadikan makanan. Badan tersebut menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena pohon yang dirancang khusus untuk dekorasi Natal sering kali diberi pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya.

“Selain itu, tidak ada cara mudah bagi konsumen untuk mengetahui apakah pohon Natal telah diberi bahan penghambat api dan jika tidak mengetahuinya dapat menimbulkan konsekuensi yang serius, bahkan fatal,” kata FASFC dalam pernyataannya kepada Euronews.

“Tidak ada jaminan bahwa memakan pohon Natal itu aman – bagi manusia atau hewan,” lanjut pernyataan itu.

Gent kemudian mengedit postingan di situsnya setelah peringatan tersebut. Mereka mengubah judul dari “makan pohon Natal Anda” menjadi “Orang Skandinavia memakan pohon Natal mereka”.

Simak video Euro 2024: Tahan Ukraina Imbang, Belgia di Babak 16 Besar (minggu/minggu)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *