Jakarta –

Banyak penyu yang diselundupkan ke Bali. Tiga pelanggar ditangkap. Sayangnya, lima di antaranya meninggal.

Lima dari 29 penyu hijau yang seharusnya diberangkatkan ke Bali ternyata mati karena dehidrasi. Jenazah penyu tersebut dimakamkan pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 12.50 Wita di pantai Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana.

Kondisi penyu betina yang mati dianggap sehat. Namun dehidrasi dan stres bisa disebabkan karena terlalu lama berada di tanah.

I Wayan Anom Astika Jaya, Koordinator Kelompok Perlindungan Penyu (KPP) Kurma Asih, saat ditemui detikBali, Minggu, mengatakan, “Hari ini bersama BKSDA Bali kami memasukkan lima ekor penyu yang diselundupkan.

Anom menjelaskan, masih terlihat 24 ekor penyu sebelum dilepasliarkan dari laut. Namun, satu ekor masih dirawat di Yayasan Jaringan Satwa Indonesia, Matakail/Umah Lumba, Kecamatan Gerokgak, Buleleg.

“23 di antaranya masih di Korma Asia dan satu sudah dikirim ke Bollang. Kami pantau beberapa hari,” kata Enom.

Saat ini, perwakilan Animal Network Indonesia (JSI), Vemke Den Haas mengatakan, tiga ekor penyu jantan harus mendapat perawatan karena mengalami dehidrasi pada alat kelaminnya. Wemke menjelaskan: “Kami telah melakukan pertolongan pertama. Salah satu masalah tersulit di Bolling akan diatasi dan diobati.”

Seperti disebutkan sebelumnya, 29 ekor penyu selundupan berhasil ditangkap polisi di Jalan Nasional Denpasar-Gilimanok, Desa Pengraguan, Kecamatan Pekotatan, Kabupaten Jembrana, Bali. Penyu ini diselundupkan pada Minggu (12/1) dengan menggunakan mobil van berwarna hitam.

Ketiga pelaku ditangkap Polres Jembrana pada pukul 02.00 Wita. Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto membenarkan, pihaknya menemukan 29 penyu hijau tersebut. Namun, belum diungkapkan rincian tersangka pelaku dan di mana kejahatan itu terungkap.

—Baca selengkapnya Video detikBali “Video: Detik-detik Penjual Benih Kepiting Ditangkap” (msl/msl)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *