Jakarta –
Jembatan air sedalam 30,16 kilometer yang terbuat dari bambu menjulang di atas perairan Tangerang di Banten. Pembangunan tembok ini tampaknya tidak sah atau ilegal.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti mengatakan, keberadaan waterpark ini baru diketahui pemerintah pada 14 Agustus 2024 setelah mendapat laporan dari warga sekitar yang juga tergabung dalam tim Indonesia. Serikat Pekerja Perikanan HNSI.
Kemudian DKP Banten menindaklanjuti pemberitaan tersebut pada 19 Agustus 2024 dan mendatangi deep waterpark untuk mengecek langsung. Saat itu, taman air baru itu panjangnya sekitar tujuh kilometer.
“Saat kami mendapat informasi tentang anggaran transportasi, informasi pertama ini kami terima sesaat dari Presiden HNSI Ranting Mauk,” kata Eli di kantor KPK di Gedung IV Mina Bahari Jakarta, Selasa (7/1/2025) lalu. ).
“Informasi ini pertama kali kita terima pada 14 Agustus, makanya pada 19 Agustus kita langsung telusuri, langsung ke sana, dan memang benar ada proyek nyata yang investasi di kapal.”
Selanjutnya, pada 4-5 September 2024, anggota DKP Banten kembali ke lokasi syuting bersama Tim Polisi Khusus (Polsus) PKC Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) untuk bertemu dan berunding. penduduk.
“Jadi tanggal 5 September mereka dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok turun langsung ke lokasi, satu kelompok berkoordinasi dengan Bupati dan Wali Kota Marga Mulia dan Wali Kota Mauk. Saat itu, informasi yang kami terima sebanyak itu. tidak mendapat persetujuan atau izin dari Perdana Menteri dan dari desa, serta tidak ada keluhan tentang taman dari masyarakat,” jelasnya.
Eli juga mengatakan, pada 18 September 2024, timnya akan kembali berpatroli untuk mengecek deep waterpark tersebut. Saat itu, DKP Banten ikut serta dalam Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang dan HNSI.
Akhirnya kami melakukan penyelidikan bersama TNI Angkatan Laut, Pol Airut, lalu PSDKP, Sari PUPR, SATPOL PP, lalu Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, kami bersama-sama melakukan penyelidikan di sana dan panjang laut (pagar). mencapai 13,12 km. Akhirnya menjadi 30 km,” jelas Eli.
Saksikan juga video “Injil Kembalikan Kejayaan Perikanan Indonesia”:
(fdl/fdl)