Jakarta –

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmed Haikal Hasan mengatakan, baru 5 juta produk yang mendapat sertifikasi halal dari BPJPH.

Haikal mengatakan, jumlah tersebut masih kecil jika dibandingkan dengan produk yang beredar di masyarakat.

“Kami lembaga halal sedikit lebih dari 5 juta orang dalam memberikan sertifikasi produk halal,” kata Haikal pada konferensi pers dan diskusi program ekspor produk halal Indonesia di Jakarta, Jumat (20/12/2024).

Menurutnya, sedikitnya jumlah produk menjadi salah satu faktor rendahnya kinerja Indonesia di luar negeri dibandingkan negara lain seperti China, Amerika, Singapura, dan Brazil.

Haikal mengatakan, saat ini nilai ekspor produk halal Indonesia baru mencapai 13,38 miliar dolar, jauh tertinggal dari China sebesar 31,81 miliar dolar. Meski Haikal menyebut China bukan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

“Kalau kita mau menentukan kehalalan dalam pendaftaran sertifikasi halal di antara 14 juta badan usaha dan 100 juta produk, nilai kita akan meningkat signifikan dan di atas segalanya. Saya jamin,” ujarnya.

Patung tersebut menyinggung tujuan Korea Selatan pada tahun 2026 untuk mendapatkan sertifikasi halal pada barang-barang Korea Selatan.

Namun di Indonesia, menurut Haikal, pelaku usaha masih enggan mendaftarkan produknya untuk sertifikasi halal.

“Penjahat harus mundur, pengusaha harus menuntut 2026. Ayolah, Korea ada di semua label halal, China ada di semua label halal, begitu juga Jepang. Sementara di sini kita tidak konsisten mendaftar.” dikatakan.

Dengan kondisi tersebut, kata Hasan, Indonesia akan menjadi negara yang banyak mengkonsumsi produk halal dari luar negeri.

“Karena itu secara psikologis masyarakat memilih produk halal. Artinya kita akan makan produk luar lagi,” ujarnya. (rd/rd)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *