Jakarta –
Pasca peluncuran program makan gratis (MBG), Pemprov DKI merespons penurunan omzet kursi sekolah. Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setiabudi menyatakan akan menyelidiki masalah tersebut.
Sekadar informasi, program MBG dimulai pada 6 Januari 2025. Program ini telah diluncurkan di 26 negara bagian secara bertahap.
“MBG ini masih dalam tahap kajian dan kami masih fokus membangun MBG sesuai rencana. Sedangkan untuk kursi sekolah yang mengeluhkan pembelian diskon pasti akan kami kaji,” kata Teguh dari Antara. Selasa (14 Januari 2025).
Kajian tersebut juga melibatkan Badan Pangan Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab program MBG. Tidak hanya kantin yang akan dibicarakan, tapi juga aplikasi MBG.
FYI, pemerintah meluncurkan program makan gratis pada Senin (1 Juni 2025). Awalnya, Unit Pelayanan Suplemen Makanan (SPPG) yang tersebar di berbagai daerah berjumlah 190 unit.
570 ribu merupakan siswa makan gratis dari 190 sekolah negeri. Sepanjang tahun Hingga awal Maret 2025 937 SPPG dijadwalkan mulai beroperasi. Pemerintah menargetkan 3 juta orang dapat merasakan manfaat dari program ini.
Dapur MBG berlokasi di 26 negara antara lain Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampang, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Gorontalo.
Disusul Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan. (Neraka/Rard)