Jakarta –
CEO Nvidia Jensen Huang mengaku tidak akan menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari mendatang.
Huang memutuskan untuk berjalan-jalan bersama karyawan dan keluarganya pada Jumat (17/1/2025) untuk merayakan Tahun Baru Imlek atau yang disebut Tahun Baru Imlek di Indonesia, seperti dikutip detikINET Reuters.
Langkah Huang berbeda dari kebanyakan bos teknologi besar lainnya yang telah mengonfirmasi bahwa mereka akan menghadiri acara pembukaan tersebut. Misalnya CEO Alphabet Sundar Pichai, CEO Apple Tim Cook, CEO Amazon Jeff Bezos, dan CEO Meta Mark Zuckerberg.
Sejauh ini, Huang belum pernah menghadiri pelantikan presiden AS. Ia juga mengaku belum bertemu dengan Trump untuk membahas aturan baru ekspor AI yang baru saja disahkan oleh Presiden Biden.
“Namun, saya berharap dapat memberi selamat kepada pemerintahan Trump karena hal ini dapat berjalan dengan baik,” kata Huang.
Peraturan AI yang relevan baru diumumkan oleh Presiden Biden pada tanggal 13 Januari. Dalam aturan tersebut, Amerika Serikat membatasi ekspor chip AI ke banyak negara, kecuali negara-negara yang dekat dengan Amerika Serikat, termasuk Taiwan.
Amerika juga terus membatasi ekspor ke banyak negara, seperti Tiongkok, untuk membatasi pembelian chip canggih yang diyakini dapat memperkuat militer Tiongkok.
Nvidia kemudian mengkritik langkah tersebut karena membatasi ekspor chip AI. Menurut mereka, aturan ini melemahkan posisi terdepan Amerika di bidang kecerdasan buatan.
Nvidia merupakan nama besar di bidang AI, hal ini dikarenakan chip mereka yang sangat andal untuk pemrosesan AI. Faktanya, permintaan untuk chip ini terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mendorong nilai Nvidia melampaui angka $3 triliun.
Tonton “Video Perangkat Nvidia Terbaru: Pelatihan Chip dan Robot Gaming Baru” (asj/asj)