Jakarta –
Pemerintah telah memberlakukan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) atas barang mewah. PPN dinaikkan menjadi 12 persen pada hampir seluruh kendaraan yang dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). Namun, beberapa mobil Suzuki tidak dikenakan PPN 12 persen.
Kepala Penjualan 4W PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) Randy R. Murdoch mengatakan, harga beberapa mobil Suzuki akan naik pada awal tahun 2025. Pasalnya, mobil Suzuki yang harganya naik akan dikenakan PPN sebesar 12 persen.
Tapi yang diterapkan adalah PPN sebesar 11 hingga 12 persen. Kami di Suzuki hanya menyesuaikan PPN menjadi 1 persen, hanya mengoreksi pajaknya. peraturan tersebut bersifat wajib. Hal lainnya adalah kita berusaha kompetitif,” kata Randy, Jumat pekan lalu di Jakarta.
Randy menegaskan, kebijakan pemerintah ini mau tidak mau berdampak pada industri otomotif, khususnya mobil penumpang roda empat. Jadi Suzuki mencapai hal ini dengan menyesuaikan harga secara hati-hati agar tidak membebani konsumen secara berlebihan.
“Tentu saja, kami akan menerapkan kebijakan apa pun dari pemerintah. Strategi kami sangat hati-hati dalam implementasinya. Karena harga sensitif. Kami akan sangat berhati-hati dalam menentukan harga,” kata Randy.
Namun ada beberapa mobil Suzuki yang tidak terkena kenaikan PPN 12 persen. Mobil yang masih menggunakan PPN 11 persen merupakan kendaraan niaga.
“PPN tidak berlaku untuk Carry dan niaga. Jadi kita dapat kabar baik, jadi hanya penumpang (kendaraan penumpang) yang kena (PPN) 12 persen. Tapi untuk Carry niaga tetap 11 persen, 11 persen ini akan mendongkrak penjualan.” produk “Lainnya mengalami peningkatan, tetapi tidak secara komersial. Harapannya bisa mengembangkan roda bisnis kita,” kata Randy
Selain kenaikan PPN sebesar 12 persen, penerapan opsi perpajakan kendaraan dan pungutan kepemilikan kendaraan menjadi perhatian kebijakan pemerintah, namun Randy menegaskan, harga baru kendaraan Suzuki tidak terpengaruh dengan opsi tersebut.
“Kalau opsen, pelaksanaannya sendiri di tiap daerah berbeda-beda. Menurut kabar terkini, penerapannya tidak akan terjadi sekarang. Di awal tahun pemerintah berupaya memperbaiki industri otomotif, open policy belum tentu kita sambut baik, kita berharap implementasi ini bisa “Kami di Suzuki pasti akan mengikuti regulasi yang ada, tapi jangan lupa; menerapkannya dengan lebih hati-hati,” katanya. Tonton “Video. K-Popers khawatir dengan harga tiket konser karena kebijakan PPN baru” (rgr/din) video