Jakarta –
Natrium Diklofenak adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri (analgesik), demam (antipiretik), dan peradangan (anti inflamasi) akibat berbagai kondisi. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, misalnya tablet, gel, dan suntikan.
Obat dengan kandungan natrium diklofenak hanya bisa diperoleh dan digunakan sesuai resep dokter. Natrium diklofenak merupakan obat kuat yang mampu menyembuhkan, menguatkan dan mendisinfeksi tubuh. Apa itu natrium diklofenak?
Diklofenak dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflamasi (NSAID). Menurut WebMD, obat ini bekerja dengan cara memblokir enzim siklooksigenase untuk mencegah produksi prostaglandin.
Prostaglandin adalah zat lemak (lipid) yang menumpuk di jaringan yang rusak atau terinfeksi. Zat lemak mirip hormon ini merupakan respon tubuh saat terjadi peradangan (luka). Kegunaan natrium diklofenak
Cara penggunaan natrium diklofenak tergantung pada bentuk sediaannya. Natrium Diklofenak Oral (pil)
Obat ini diminum sesuai petunjuk dokter, biasanya 2-4 kali sehari. Dosis akan ditentukan berdasarkan kondisi medis, respons terhadap pengobatan, dan obat lain yang mungkin diminum. Tablet harus ditelan utuh dan tidak disarankan untuk dikunyah atau dihancurkan. Sebab tindakan ini bisa memperlambat penyerapan dan menunda pereda nyeri. Gel natrium diklofenak
Obat ini dioleskan hanya pada kulit untuk menghilangkan rasa sakit akibat radang sendi. Gunakan sesuai anjuran dokter, biasanya 4 kali sehari. Gel tidak boleh dioleskan pada kulit yang terluka, terinfeksi, atau mengalami ruam. Disarankan untuk tidak mencuci area yang dirawat setidaknya satu jam setelah aplikasi. Obat tetes mata natrium diklofenak
Tetes mata natrium diklofenak digunakan untuk mengobati sakit mata, bengkak, dan kemerahan setelah operasi katarak. Menurut GoodRx, obat ini juga digunakan untuk mengatasi sakit mata atau sensitivitas cahaya setelah operasi kornea.
Obat tetes mata natrium diklofenak digunakan sesuai resep dokter. Penggunaan yang lebih sering dari yang ditentukan dapat meningkatkan efek samping seperti kerusakan mata. Sebelum menanamkan obat ke mata, disarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Injeksi natrium diklofenak
Injeksi Natrium Diklofenak disuntikkan secara intravena untuk mengurangi peradangan. Menurut situs Klinik Cleveland, obat ini diberikan di rumah sakit atau klinik. Pasien yang berusia di atas 65 tahun mungkin mengalami reaksi yang lebih kuat sehingga memerlukan dosis yang lebih rendah. Supositoria natrium diklofenak
Supositoria merupakan obat diklofenak yang dimasukkan ke dalam rektum (bagian belakang). Menurut laman Bayview Rx, obat ini biasa digunakan untuk mengatasi kondisi seperti penyakit radang usus, radang sendi, dan osteoartritis. Menurut situs NHS, cara penggunaannya: Cuci tangan sebelum menggunakan obat, bersihkan area dubur dengan sabun dan air, bilas dan keringkan, buka bungkus obat, masukkan perlahan ke dalam anus dan duduk atau berbaring selama 15 menit.
Tentu saja obatnya harus diberikan 1-3 kali sehari tergantung resep dokter. Efek samping natrium diklofenak
Ada beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh natrium diklofenak secara umum. Mengutip laman WebMD hingga Healthlink BC, antara lain: Natrium Diklofenak Oral Sakit Perut Mual Mulas Diare Sembelit Gas Sakit Kepala Mengantuk Pusing Penglihatan Kabur.
Obat ini juga bisa meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan darah secara rutin sebelum dan selama mengonsumsinya. iritasi atau kemerahan pada kulit gel natrium diklofenak.
Jika muncul efek samping dengan penggunaan natrium diklofenak, jangan ragu untuk berkonsultasi kembali dengan dokter untuk pengobatan dan proses pemulihan yang lebih baik. Tonton video “Video: Gejala yang muncul terkait dugaan virus Marburg di Tanzania” (Elk/Row)