JAKARTA – Tes hemoglobin A1C (HbA1C) digunakan untuk mengukur kadar gula darah dalam tubuh. HbA1C disebut juga tes hemoglobin terglikasi atau glikohemoglobin.

Bagi orang yang berisiko diabetes, pemeriksaan HbA1C sangat penting. Apa tes HbA1C untuk pasien dengan kondisi lain yang memerlukan kontrol gula darah?

Tes HbA1C menunjukkan rata-rata kadar gula darah (glukosa) selama dua hingga tiga bulan terakhir. Menurut laman Very Well Health, saat berada di aliran darah, glukosa berikatan dengan hemoglobin (glikat).

Setelah glukosa melekat pada protein hemoglobin, glukosa biasanya bertahan di sana selama sekitar 120 hari. Tes ini mengukur berapa banyak glukosa yang melekat pada hemoglobin, atau secara spesifik berapa persentase protein hemoglobin yang terglikasi.

Hemoglobin memiliki glukosa yang melekat padanya yang disebut A1C. Hemoglobin A1C adalah 7%, yang berarti tes HbA1C menargetkan 7% hemoglobin terglikasi.

Tes HbA1C digunakan untuk mengetahui apakah seseorang menderita diabetes tipe 2 atau pradiabetes. Menurut situs Medlineplus, berikut perbedaannya: 1. Diabetes tipe 2

Pada diabetes tipe 2, kadar glukosa meningkat. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk memindahkan gula darah dari aliran darah ke sel-sel tubuh, atau sel-sel tubuh berhenti merespons insulin.

Orang yang menderita diabetes harus melakukan tes ini secara teratur untuk melihat apakah kadarnya berada dalam kisaran normal. Selain itu, tes ini juga memberi tahu penderita diabetes apakah mereka perlu menyesuaikan pengobatan diabetesnya.2. Pra-diabetes

Pradiabetes adalah suatu kondisi di mana kadar glukosa lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Ada banyak cara untuk mencegah pradiabetes berubah menjadi diabetes tipe 2, perubahan gaya hidup sehat seperti makan sehat dan olahraga, HbA1C normal, diabetes dan pradiabetes?

Dalam tes ini, darah diambil dari pembuluh darah vena atau jari di lengan. Persentase normal digunakan dalam hasil: Normal: AIC di bawah 5,7%: 5,7% dan 6,4% Diabetes: AIC 6,5% atau lebih Kapan sebaiknya Anda menguji HbA1C?

Salah satu alasan untuk melakukan tes HbA1C adalah jika seseorang mengalami banyak gejala diabetes: rasa haus yang berlebihan, sering ingin buang air kecil, pandangan kabur, penurunan berat badan yang tiba-tiba, rasa lelah, sering kali kulit kering.

Selain itu, menurut CDC, seseorang harus menjalani tes HbAIC: berusia 47 tahun ke atas, mengalami obesitas pada usia 45 tahun, dan memiliki setidaknya satu jenis diabetes atau risiko diabetes, seperti riwayat keluarga diabetes.

Hasil tes HbA1C tidak hanya menjadi pedoman bagi dokter untuk mendiagnosis diabetes. Tes HbA1C juga dapat memandu pasien untuk menerapkan gaya hidup sehat.

Tonton video “Video: Gejala yang muncul terkait dugaan virus Marburg di Tanzania” (elk/ro)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *