Jakarta –

Amerika menarik diri dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Presiden AS Donald Trump mengaku merasa terganggu dengan WHO dan berulang kali mengkritik WHO, terutama di masa pandemi Covid-19. Trump menuding WHO lamban dalam menangani wabah atau epidemi SARS-CoV-2 yang pertama kali muncul di China. Sejauh ini asal usulnya tidak diketahui.

“Selain itu, WHO terus menuntut pembayaran yang sangat besar dari Amerika Serikat, jauh dari porsi pembayaran yang ditetapkan oleh negara-negara lain. Tiongkok, dengan populasi 1,4 miliar jiwa, memiliki 300 persen populasi Amerika Serikat namun berutang kepada WHO hampir 90 persen. persen lebih banyak.” berkontribusi sedikit.” .

Profesor Tjandra Yoga Aditama, mantan direktur WHO untuk Asia Tenggara, memperkirakan keputusan AS menarik diri dari keanggotaan WHO dapat menimbulkan banyak konsekuensi. Apalagi, sejumlah besar pakar Amerika terlibat dalam kerja sama langsung dengan WHO, termasuk dalam sejumlah penelitian internasional.

Profesor Tjandro khawatir hal ini otomatis berdampak pada sistem kesehatan internasional. “Amerika Serikat memiliki beberapa pusat penelitian kesehatan dengan jangkauan global, seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC), National Institutes of Health (NIH) dan lainnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Detikcom. katanya. pada hari Selasa. (21/1).

“Ada kebutuhan untuk mengkaji peran berbagai organisasi ini setelah keluarnya AS dari WHO,” lanjutnya.

Ia juga menyoroti aspek pendanaan yang otomatis dipotong dari AS. Mengingat bantuan yang signifikan terhadap wilayah berkembang atau negara dengan epidemi tinggi diberikan oleh dana WHO dari banyak negara lain, termasuk Amerika Serikat.

Dalam hal ini, Profesor Tiandra berpendapat WHO perlu melakukan rekayasa keuangan. Hal ini tetap semata-mata berakar pada perlindungan kesehatan global. “Jika kontribusi AS dihentikan, anggaran WHO akan terganggu secara signifikan,” tegasnya.

Meski begitu, kata dia, masyarakat masih perlu menunggu keputusan resmi dan pelaksanaan keputusan terkait. Menyebutkan beberapa informasi, Prof. Tjandra menegaskan, prosesnya bisa memakan waktu hingga satu tahun atau kurang, tergantung situasi.

Ia juga mengatakan, mengingat besarnya jumlah penduduk Amerika Serikat, maka situasi kesehatan dunia di masa depan akan sangat memprihatinkan. Hal ini mempengaruhi pemantauan perjalanan medis internasional.

“Selain organisasi resmi pemerintah, terdapat juga banyak pakar AS yang aktif terlibat dalam kesehatan global, termasuk mereka yang bekerja di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).”

“Banyak juga universitas terkemuka di Amerika yang juga bergerak di bidang kesehatan global. Tentu saja, peran masa depan para ahli ini dalam layanan kesehatan global harus dieksplorasi berdasarkan perintah eksekutif Presiden Trump. “di hari pertama kerja,” tutupnya. Tonton Video: Akankah AS Mundur dari WHO?

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *