Jakarta –

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) buka-bukaan soal anggapan bahwa kebiasaan makan bakso dan ceplak bisa menyebabkan masalah anemia. Hal ini menyusul laporan bahwa pada tahun 2024, lebih dari 8.000 remaja putri di Kabupaten Karawang akan mengalami anemia.

Dr. Meta Hertiana Hanindita SpA(K) ITAI Unit Koordinasi Gizi dan Penyakit Metabolik (UKK) mengatakan, kebiasaan makan cheplak dan bakso tidak menyebabkan anemia. Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada penyebab lain.

Namun, mereka jarang mengonsumsi makanan sumber zat besi dan protein hewani jika sering mengonsumsi cheplak atau bagian dagingnya. Ketika mereka kekurangan nutrisi ini, mereka mengalami anemia.

“Itu juga tidak mudah, karena Anda harus memikirkan apa yang harus dimakan dalam satu hari. Bisa jadi jika dia mengurangi makanan seperti protein hewani yang memang dia butuhkan karena masalah tersebut. kata Dr Mehta dalam media briefing bersama ITAI, Selasa (21/1/2025).

Menurut dr Meta, makanan ceplak yang dijual umumnya rendah protein hewani dan zat besi. Penting bagi masyarakat untuk mengetahui pentingnya mengonsumsi makanan seimbang agar tubuh terhindar dari risiko anemia.

Faktor yang sering diabaikan adalah kurangnya protein hewani dalam makanan. Protein hewani mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian gizi dan berperan dalam mencegah anemia, begitu pula dengan zat besi.

“Kalau di Cheplac ada telur rebus, masih ada zat besi di dalamnya, atau misalnya Cheplac ada hati ayam, tapi saya rasa saya belum pernah melihat Cheplac dengan hati ayam,” kata Dr Meta.

“Remaja muda perlu mengetahui bahwa tetap penting mengonsumsi protein hewani dalam 1.000 hari pertama kehidupannya” (avk/kna)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *