Jakarta –
Indonesia diwajibkan oleh Malaysia untuk mendirikan Property Management Advisor (WMC) atau Family Office. Bahkan, pembentukannya disebut-sebut terinspirasi dari keberhasilan Indonesia menciptakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Hal ini diungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Diketahui, Malaysia dan Singapura beberapa waktu lalu sepakat membentuk Kawasan Ekonomi Khusus Johor-Singapura.
“Kita mungkin tertinggal dari Johor (Malaysia) yang kini menjadikan Johor sebagai ekonomi khusus. Mereka mencontoh kita,” kata Luhut pada acara “Semangat Dini Tahun 2025” di Menara Global, Jakarta Selatan Insentif.”
Menurut Luhut, Indonesia antara lain perlu meningkatkan visi keuntungannya. Terkadang Indonesia terlalu fokus pada keuntungannya sendiri. Akibatnya, Indonesia bersaing dengan Malaysia dalam pengembangan kantor keluarga.
“Kadang kita mengira saya sedang berbicara dengan Febrio (Kepala Badan Kebijakan Keuangan Kementerian Keuangan) yang lebih dulu menuntut keuntungan. Orang juga memberi mereka keuntungan. “Jadi dalam hidup ini,” katanya, “dapatkan keuntungan.”
“Jadi kantor keluarga kami sudah terlambat. Sekarang sudah selesai karena mereka punya banyak uang untuk berenang ke tempat yang mereka rasa aman,” ujarnya.
Luhut juga mendengar masukan dari Global Council Advisor, investor kredibel asal Amerika Serikat (AS) Ray Dalio, yang ingin mendorong Bali menjadi Singapura.
“Jadi kita masih banyak inkonsistensi di banyak ketentuan. Pemimpin kita tidak konsisten. Hari ini mereka bilang begitu, besok mereka bilang tidak boleh. Saya punya laporan dari Presiden, saya bilang ke Presiden. (Prabowo) Ini yang perlu diperhatikan,” ujarnya.
Faktanya, inkonsistensi regulasi di Indonesia juga mendapat kritik dari para menteri Singapura. Luhut mengatakan, sang menteri sudah menyampaikan pengaduan.
“Tidak peduli bagaimana gerakannya, kedengarannya seperti itu. Saya berkata, ‘Jangan khawatir. Jika kita menepati janji kita, kita menepati janji kita. “Jangan khawatir,” kata Luhut. Saya sudah sampaikan bahwa banyak hal yang bisa menjadikan Indonesia lebih baik.
Tonton juga videonya: Luhut menyebut daftar pejabat keluarga itu mencakup keluarga kaya dari luar negeri
(shc/gambar)