Jakarta –

Setiap warga negara Indonesia berhak menuntut ilmu dan mencapai cita-citanya. Tak terkecuali masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Mereka mempunyai hak untuk mengakses pendidikan berkualitas tinggi.

Berkat Program Beasiswa Pendidikan PT Freeport Indonesia (PTFI), perempuan Amungman, Sefia Krisila Jangup, perempuan Amungmani, bisa menyelesaikan perkuliahan dan pendidikan profesionalnya. Bahkan kini Sepia Amungum resmi menjadi dokter wanita pertama di suku tersebut.

Sefia mengaku, sejak kecil ia mempunyai cita-cita besar untuk menjadi seorang dokter dan berkontribusi bagi tanah Papua sebagai tenaga kesehatan. Keinginannya untuk mengabdi kepada masyarakat di kampung halamannya, Aeronopa, mendorong Amungam dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Comoro (YPMAC) untuk menggalang beasiswa PTFI.

“Sejak kecil saya langsung menyadari bahwa saya ingin menjadi dokter pemotong di masa depan. Saya berterima kasih kepada PT Freeport Indonesia, Yayasan Wipmusih yang telah mendukung beasiswa ini. (15/1/2025).

Lebih lanjut, ia mengajak adik-adik penerima beasiswa untuk terus semangat dan memanfaatkan peluang beasiswa PTFI untuk menyelesaikan pendidikan dan membangun kembali Mimika.

Terdapat ribuan penerima beasiswa pendidikan PTFI yang dikelola oleh Sefia dan Comoro Community Empowerment Foundation (YPIMAC). Beasiswa akademik ini merupakan komitmen PTFI untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sekitar wilayah mitra operasi perusahaan, khususnya di Kabupaten Mimika, untuk mendukung pendidikan generasi muda Papua. Total beasiswa aktif PTFI yang dikelola YPMK mencapai 4.059 siswa hingga akhir tahun 2024, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

PT Freeport merupakan Pengelola Dana Kemitraan Indonesia untuk Masyarakat Asli Papua YPMK dan Suku Kamoro serta masyarakat adat Papua lainnya. Yayasan ini didirikan untuk mendukung pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang sehat, terdidik, berdaya saing dalam perekonomian modern dengan tetap menjaga sumber daya alam, budaya dan warisan masyarakat asli Papua sesuai kearifan lokal. Selain beasiswa tersebut di atas, YPMK juga mempunyai kegiatan di bidang pendidikan berupa enam kamar tidur untuk anak Papua dengan jumlah siswa sebanyak 1.695 orang pada tahun 2024.

Sementara itu, Direktur Pembangunan Berkelanjutan dan Executive Vice President PTFI Close Wamafma, dengan banyaknya mahasiswa pendidikan kedokteran dan mahasiswa asal suku Comoro, diharapkan kualitas pelayanan kesehatan semakin meningkat.

“Kehadiran dukun setempat penting dalam memahami budaya dan kebutuhan masyarakat setempat sehingga pelayanan kesehatan bisa lebih efektif dan relevan.”

Close memuji prestasi Sefia sebagai dokter D wanita pertama di suku Amungamlu. Menurutnya, ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan patut menjadi inspirasi untuk melanjutkan generasi muda di Papua dan mendukung profesional lainnya.

“Ada contoh jelas bagaimana bantuan pendidikan dapat mengubah kehidupan individu dan masyarakat,” katanya.

Bagi PTFI, Sepia merupakan insentif untuk memperkuat komitmen pembangunan Papua, katanya.

“Ini menjadi pembelajaran penting bagi siapapun yang ingin membangun dan menggerakkan Papua. Hasil tidak akan bisa diraih dengan serta-merta, untuk mewujudkan tanah Papua yang kita cintai ini, diperlukan komitmen yang panjang. Freeport Indonesia akan terus melanjutkan pembangunan Papua yang berkelanjutan.” dikatakan.

Tonton juga videonya: Prabowo bertemu dengan pimpinan Freeport untuk Chevron, membahas investasi di RI

(

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *