Jakarta –
Kementerian Pariwisata juga mendorong kesempatan untuk bertindak dengan hambatan dalam kesempatan bagi orang -orang. Kebijakan baru ini mewakili perangkat disabilitas yang ramah dan ramah dalam derajat.
Bambang Cahyongo Murdoko, Direktur Pengurasan Bandara, di Detiktravel, beberapa saat.
Menurut Bambang, Kemenpar mengambil banyak langkah untuk mendukung dukungan untuk dukungan – wisatawan. Salah satu langkah ini mengambil kebijakan pariwisata dan dalam ekonomi pertama dan 921 dan 921, di penjara dan ekonomi dan ekonomi.
Bambang berkata:
Selain itu, penumpang dalam perjalanan wisata juga dibuat untuk memfasilitasi orang -orang cacat. Ini termasuk cara reguler untuk memungkinkan kesuksesan dan baik. Kebijakan panjang
Kemenpar juga tergantung pada prinsip dalam kebijakan pembangunan. Kebijakan ini dibuat untuk waktu 202-2-2045, menarik perhatian pada perlindungan semua kelompok, termasuk disabilitas.
Bambang mengatakan: “Kebijakan ini menekankan rantai wisata wisata.
Bambang mengkonfirmasi bahwa dukungan disabilitas yang tidak terbatas yang diberikan dengan menyediakan materi praktis, tetapi juga dalam pendidikan dan administrasi pendidikan dan pariwisata. Ini berarti bahwa lingkungan sejati, di mana orang -orang cacat merasa lebih baik dan diterima di semua bagian perjalanan mereka. Pariwisata Indonesia
Dukungan pakar Kemenpar terhadap pariwisata adalah tujuan Indonesia untuk menjadi negara yang ramah untuk hambatan mereka. Dengan langkah -langkah yang diambil, kami percaya sektor wisata dapat ditemukan dan mengalami sama dengan semua wisatawan.
Bambang berkata:
Dengan politik, Kenzanpar percaya pada Indonesia tidak hanya akan dalam pariwisata, tetapi juga hak dan kebutuhan semua pria, tanpa pribadi. Lihat “Video Kemenkraf-Garuda untuk meningkatkan pengembangan ekonomi kreatif” (FEM / FEM)