Jakarta –

Pagar misterius, yang menyebar dengan 30,16 km (kilometer) di perairan distrik yang menyulap, adalah publik. Ini juga dijawab oleh Menteri Infrastruktur dan Koordinator Pembangunan Regional, Agus Harimri Yodovino (AHY).

Agus mengatakan partainya sedang memeriksa pagar. Namun, karena pagar berada di perairan, kementerian telah menjadi wilayah urusan maritim dan memancing.

“Saya memeriksanya, sekali lagi menyelidiki, seperti di laut, ini berarti bahwa itu adalah kementerian urusan maritim kemudian,” katanya, Jumat (10/1/2025) ketika ia bertemu di Universitas Indonesia.

Ketika pagar dikonfirmasi tentang partai, ah tidak mengklaim bahwa dia seharusnya tidak tahu. Dia bilang dia akan memeriksa dulu.

“Aku tidak punya, mari kita periksa dulu,” katanya.

Sebelumnya, perairan distrik penyuling dianggap mengganggu aktivitas 30,16 km nelayan laut. Pagar terbuat dari bambu atau seroty, pada ketinggian 6 meter.

Nelayan khawatir tentang keberadaan kegiatan pagar laut, kata Eli Susanati, kepala Maritim Banton dan Perikanan (DKP). Karena, nelayan tidak dapat mengakses perairan pantai sebagai hak nelayan.

“Jadi rasanya juga nelayan memiliki hak untuk mengakses perairan pantai dan pulau -pulau -para nelayan memiliki hak untuk mengusulkan area penangkapan ikan tradisional.

KKP telah menandatangani pagar untuk Presiden Prabovo Subnto. Direktur -Jenderal Sumber Daya Maritim dan Sumber Daya Perikanan (PSDKP) Ping Nogoho Sakso mengatakan, “Petunjuk itu diberikan oleh Prabu kepada Menteri Urusan Maritim dan Perikanan (MKP) Ski Taranguno.” Kemudian dia dihubungi dalam bentuk perintah penyegelan.

“Ya, ini adalah virus dan presiden telah diperintahkan, saya diperintahkan untuk menutup menteri secara langsung pagi ini. Negara tidak dapat dikalahkan, ketika saya mengulangi kehilangan negara.” Sea Mahi, Tenner, Kamis, Kamis (9/1). (ILY/ACD)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *