Jakarta –
Vietnam telah menjadi raja baru di pasar global Durian, dengan nilai $ 3,3 miliar pada tahun 2024 atau setara dengan 53,6 rp triliun (kursus 16.266 rp). Nilai ekspor mencatat peningkatan 7,8 kali dibandingkan dengan 2022.
Mulai dari The Straits Times, pada hari Selasa (14.01.2025), peningkatan nilai ekspor tidak dapat dipisahkan dengan meningkatkan permintaan Durian, termasuk Cina. Di tanah tirai bambu, durian adalah simbol bahan -bahan kuliner mewah dan inovatif.
Durian telah menjadi tren di kelas menengah Cina, dengan banyak produk inovatif, seperti durian panas, roti durian dan restoran prasmanan bertema durian.
Dia mencatat bahwa pada bulan November 2024. Impor Cina yang berani mencapai total 1,53 juta ton. Dari jumlah total, nilai impor mencapai $ 6,83 miliar, yaitu 9,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Vietnam menyumbang sekitar 47% dari pasar Tiongkok durian, meskipun masih di belakang Thailand.
Keberhasilan Vietnam dalam penggunaan peluang karena pemeliharaan produksi berkualitas tinggi sepanjang tahun. Ini dilakukan oleh Vietnam untuk pemasok premium Durian.
Sementara itu, Indonesia mengalami kesulitan dalam persaingan di pasar global Durian. Pada tahun 2023. Nilai ekspor Durian hanya mencapai $ 1,07 juta. Angka ini secara signifikan di bawah Vietnam, menurut Badan Statistik Sentral (BPS).
Vietnam terus menggabungkan posisi dengan menandatangani perjanjian komersial strategis dengan Cina, yang dimulai dengan protokol ekspor 2022.
Prestasi Vietnam tidak dapat dipisahkan dari strategi komprehensif, seperti peningkatan kualitas, inovasi teknologi, hingga perluasan pasar internasional. Vietnam menggunakan 150.000 ha tanah untuk menanam durian, terutama Delta Mekong.
Oleh karena itu, Vietnam didedikasikan untuk memberikan standar keamanan pangan yang ketat, menarik produk dan penggunaan teknologi pembekuan modern.
Lihat juga Video: Rekomendasi untuk Perburuan Raja Duriana di Jakarti
(ACD/ACD)