Jakarta –
Pemerintah didorong untuk lebih peduli dengan kondisi maskapai penerbangan. Seorang anggota Komisi VII, Bambang Harryo Sokarton, meminta langkah untuk mengurangi tiket pesawat untuk mencegah industri penerbangan dan ruang angkasa, terutama maskapai untuk tiba di kartu.
Menurutnya, pemerintah harus melakukan studi perpanjangan kondisi penerbangan dan melihat kemampuan masing -masing maskapai penerbangan. Tidak hanya kemampuan untuk beroperasi, tetapi juga untuk mempertahankan standarisasi keamanan dan layanan kenyamanan penerbangan standar.
Dia mengatakan dia adalah maskapai penerbangan yang baru -baru ini menghentikan saluran udara dari Surrabaya ke Jakart.
Dia khawatir bahwa pemberhentian penerbangan maskapai dapat didorong oleh tips pemerintah untuk mengurangi tiket pesawat ke maskapai penerbangan. Karena penurunan harga tiket sebenarnya terjadi selama musim ketika maskapai menaikkan harga dan menggunakannya.
“I realize that there is a new airline and then stops Surrabaya-Jakarta Flolygvägen. This airline was updated by the old minister after his term ended. It was a complete failure,” said in his report, on Sunday (Sunday (Sunday (Sunday (Minggu Minggu (Minggu) kata Bambang.
Bambang juga mengusulkan sistem untuk memungkinkan pemerintah menyesuaikan harga maskapai dan masyarakat yang seimbang sebagai konsumen. Menurutnya, pengurangan bea cukai harus dilakukan sebulan sebelum hari tertinggi perjalanan, baik selama pengembalian dan musim Tahun Baru.
Setiap minggu, tarifnya secara bertahap meningkat sedikit sedikit sampai hari perjalanan dengan harga tertinggi. Dengan cara ini, pemerintah juga dapat menyebarkan perjalanan masyarakat untuk terbang. Maskapai ini tidak dapat mendapatkan keuntungan selama musim ini.
Pada dasarnya, jika pemerintah benar -benar ingin menurunkan harga tiket pesawat agar tidak mengganggu kesinambungan industri penerbangan. Setidaknya pemerintah memiliki ukuran subsidi dengan peningkatan infrastruktur untuk membuat harga lebih murah.
Pemerintah juga diminta untuk menemukan cara untuk mengurangi harga produksi maskapai tinggi.
“Misalnya, PNBP, contoh atau komponen harga port, biaya karena infrastruktur yang tidak mencukupi, bahan bakar bahan bakar, yang membuat ekonomi tinggi, sehingga pemerintah juga harus mencoba mengurangi biaya posisi udara.” Bambang menjelaskan.
Pertanyaan infrastruktur telah meminta pemerintah untuk membangun lebih banyak bandara dengan layanan rendah sehingga pesawat dengan bandara yang lebih murah dapat menerima bandara yang lebih murah.
Bambang mengatakan pemerintah saat ini berencana untuk membangun pesawat dengan harga murah di 1 Terminal di Bandara Soekarn Hatta. Badan serupa harus diikuti oleh bandara besar di kota -kota besar Indonesia lainnya.
“Industri penerbangan kami adalah harga murah.
Lihat juga video politik untuk mengurangi harga tiket pesawat menjadi deflasi notar
(item/wedge)