Jakarta –
Presiden Subsonian telah merilis Instruksi Presiden (INPR) No. 1 sejak 2025, terkait dengan pengurangan anggaran. Pelatihan Presiden dilakukan dengan surat keuangan S-37/MK.02/2025 Surat Keuangan, yang menangkap penghematan anggaran di Kementerian dan Rp 256,10 triliun, termasuk Kementerian Indonesia.
Pengurangan Bom Kementerian Kesehatan Indonesia mencapai 19,63 triliun. RP berjumlah 106,76 triliun. RP.
Menteri Kesehatan Indonesia Buddy Gunnady Sadikin mengatakan efisiensi anggaran dibahas kemarin dan disetujui sekitar 19,6 triliun. Menurutnya, efektivitas dapat memengaruhi vaksin dan obat -obatan.
Tetapi implementasi efisiensi anggaran ini terus dikendalikan pada bulan Juni.
“Kami memperkirakan benar -benar ada beberapa korban, seperti vaksin dan obat -obatan dengan bantuan pos pemeriksaan. Tetapi kami akan melihat lagi pada bulan Juni,” ia mengatakan bahwa ia bertemu di Jakarta, Kamis (2.06.2025).
“Karena vaksin dan obat -obatan juga dalam dua bulan. Kami telah membuat anggaran 12 bulan. Kami benar -benar melihatnya, oh, kami benar -benar dapat memotong hingga sepuluh bulan,” lanjutnya.
Dia juga menekankan bahwa efektivitas anggaran ini tidak mengurangi layanan kesehatan. Secara umum, Menteri Kesehatan percaya bahwa efisiensi anggaran di kementerian dan lembaga adalah langkah yang baik, terutama untuk menabung anggaran untuk kegiatan yang tidak terlalu signifikan.
“Tapi yang bisa kita ketahui adalah bahwa kita tidak mungkin, pemerintah adalah sama. Menteri Keuangan.